Sebuah kecelakaan terjadi antara kereta dengan mobil di Pakistan yang mengakibatkan 22 orang tewas. Mobil yang membawa peziarah tersebut melewati perlintasan tak berawak ketika ditabrak oleh kereta yang melaju di dekat kota kecil Farooqabad.
"Penyeberangan itu tidak berawak dan pengemudi mobil mengambil keputusan tergesa-gesa dengan berkendara ke rel," kata Juru Bicara Pakistan Railways, Quratul Ain seperti dilansir AFP, Sabtu (4/7/2020).
"Sekitar 20 orang kehilangan nyawa dalam tabrakan tragis. Dua orang yang terluka meninggal karena cedera kemudian, menambah jumlah korban menjadi 22", kata Kementerian Dalam Negeri Pakistan dalam sebuah pernyataan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, Juru Bicara kepolisian setempat Wajid Abbas membenarkan bahwa setidaknya 19 orang meninggal berasal dari keluarga yang sama. Total, ada 30 peziarah di dalam mobil. Tidak ada penumpang kereta yang terluka.
Saksi mata mengatakan bahwa penyeberangan kereta api biasa ditutup sehingga sopir mobil mengambil rute yang berbeda. Namun, mobil berhenti di rel, dan kereta bertabrakan dengannya.
"Van itu dipenuhi penumpang. Ketika bertabrakan dengan kereta, kereta menyeretnya sekitar tiga hingga empat kilometer jauhnya," kata seorang saksi mata, Muhammad Umair.
Gambar-gambar yang disiarkan di televisi lokal menunjukkan mobil yang rusak. Peziarah dari utara negara itu kembali dari kunjungan ke Nankana Sahib, tempat kelahiran pendiri Sikhisme, Guru Nanak, dekat kota besar Lahore.
Perdana Menteri Imran Khan mengungkapkan bahwa dia sangat sedih oleh kematian tersebut. Kecelakaan sering terjadi di perlintasan kereta api tak berawak di Pakistan, yang sering kali tidak memiliki penghalang dan terkadang sinyal.
Jaringan kereta api telah mengalami penurunan selama puluhan tahun karena korupsi, salah urus, dan kurangnya investasi. Oktober lalu, setidaknya 74 orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka setelah tabung gas memasak meledak di kereta yang penuh dengan peziarah di provinsi Punjab.
(rfs/rfs)