Pesawat Boeing 737 MAX bisa melakukan uji terbang pertama pada Senin (29/6/2020) waktu setempat. Uji sertifikasi ini merupakan langkah penting untuk kelangsungan hidup model pesawat yang telah dikandangkan selama 14 bulan itu.
Seperti dilansir dari AFP, Senin (29/6) dua sumber yang dekat dengan kasus itu mengatakan pada Jumat (26/6), bahwa penerbangan itu bisa dilakukan awal minggu ini.
Baik Boeing maupun otoritas penerbangan AS, Administrasi Penerbangan Federal (FAA) tidak mengkonfirmasi soal penerbangan ketika dimintai komentar pada hari Minggu (28/6).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami terus bekerja dengan tekun untuk kembalinya 737 MAX dengan aman. Kami tunduk pada FAA dan regulator global dalam prosesnya," kata juru bicara Boeing kepada AFP.
Boeing 737 MAX telah dilarang terbang secara global sejak 13 Maret 2019, menyusul kecelakaan Ethiopian Airlines yang menewaskan 157 orang. Bencana itu terjadi hanya beberapa bulan setelah kecelakaan Lion Air MAX yang menewaskan 189 orang.
Kesamaan yang merisaukan antara dua kecelakaan, yang keduanya terjadi tak lama setelah lepas landas, beserta ketidakmampuan pilot untuk mendapatkan kembali kendali atas pesawat, menyebabkan otoritas penerbangan global memutuskan untuk meng-grounded model tersebut.
Selama berbulan-bulan, raksasa penerbangan AS itu telah berjuang untuk bisa menerbangkan kembali pesawat angkut menengahnya - yang penjualannya merupakan sumber pendapatan utamanya.
Sistem penerbangan anti macet, MCAS, sebagian besar disalahkan atas kedua kecelakaan mematikan. Tetapi kerusakan teknis lainnya, termasuk yang melibatkan kabel listrik, kemudian terdeteksi selama proses modifikasi pesawat, hingga memperlambat sertifikasi ulang.
Selama berminggu-minggu, Boeing telah menunggu lampu hijau dari pihak berwenang untuk melakukan uji terbang guna membuktikan modifikasi telah memberikan keamanan maksimum.
Beberapa bulan yang lalu, Boeing mengantisipasi MAX akan kembali beroperasi pada pertengahan 2020, sekitar Juni. Tetapi pandemi Corona, yang mengakibatkan pembatasan perjalanan dan tindakan lockdown, telah mengganggu jadwal itu.
Menurut The Seattle Times, otoritas penerbangan Eropa dan Kanada telah menuntut perubahan baru yang substansial pada sistem kontrol penerbangan pesawat.
Kedua regulator, bersama dengan FAA "telah menyetujui Boeing akan diminta untuk membuat perubahan desain tambahan ini ... hanya setelah MAX kembali beroperasi," lapor surat kabar itu.