Korea Selatan meminta saingannya tersebut untuk menunda rencana mengirimkan pamflet propaganda yang akan melintasi perbatasan.
Yoh Sangkey, juru bicara Kementerian Unifikasi Seoul, mengatakan kepada wartawan bahwa Pyongyang harus membatalkan rencananya untuk mengirim pamflet propaganda yang "sama sekali tidak membantu perbaikan hubungan Selatan-Utara."
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menteri Pertahanan Korea Selatan Jeong Kyeong-doo mengatakan kepada anggota parlemen bahwa Seoul akan mengambil langkah "segera, cepat, dan tepat", dan aparat militer juga akan merespon langkah Pyongyang, tergantung pada peralatan pengiriman yang digunakan untuk meluncurkan pamflet itu.
Opsi pengiriman Pyongyang di selatan perbatasan sangat terbatas. Namun beberapa analis percaya bahwa drone mungkin menjadi salah satu metode yang digunakan jika cuaca tidak menguntungkan untuk menerbangkan balon. Korea Selatan kemungkinan akan merespons keberadaan drone di wilayah udaranya.
Pemerintah Seoul berusaha merespons dengan cepat, bergerak untuk memberlakukan undang-undang yang melarang semua aktivis sipil meluncurkan balon melintasi perbatasan. Namun, upaya itu belum sepenuhnya menghentikan aktivitas. Seorang aktivis Korea Selatan baru-baru ini mengatakan ia akan menjatuhkan sekitar satu juta pamflet di perbatasan pada hari Kamis, bertepatan dengan peringatan ke-70 dimulainya Perang Korea.
Kedua negara Korea secara teknis masih berada dalam keadaan perang, setelah perang antar Korea tahun 1953 hanya diakhiri dengan kesepakatan gencatan senjata, tanpa perjanjian damai.
(rdp/lir)