Otoritas Arab Saudi baru saja mengumumkan bahwa ibadah Haji tahun ini tetap digelar, namun dengan jumlah jemaah yang 'sangat terbatas'. Otoritas Saudi pun memberikan penjelasan lengkap soal alasan-alasan yang mendasari keputusan ini.
Seperti dilansir Arab News, Selasa (23/6/2020), digelarnya ibadah Haji tahun ini dengan jumlah jemaah yang 'sangat terbatas' diumumkan oleh Kementerian Urusan Haji dan Umroh Saudi pada Senin (22/6) waktu setempat. Disebutkan bahwa alasan dari keputusan ini adalah demi menjaga 'kesehatan publik global' di tengah pandemi virus Corona (COVID-19) yang masih berlangsung.
"Mengingat terus berlanjutnya pandemi dan risiko penyebaran virus Corona di tempat-tempat ramai dan pertemuan besar, dan penularan antar negara, dan peningkatan rata-rata penularan secara global, telah diputuskan bahwa ibadah Haji untuk tahun ini akan digelar di mana sejumlah jemaah yang sangat terbatas dari berbagai negara yang telah berada di Arab Saudi, akan bisa menjalankannya," demikian pernyataan Kementerian Urusan Haji dan Umroh Saudi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Selasa (23/6/2020):
- Viral Wanita Berhijab Dilecehkan di Bandara, Begini Faktanya
Sebuah unggahan viral menggambarkan sosok seorang perempuan berhijab yang dilecehkan saat pemeriksaan di bandara AS. Bagaimana faktanya?
Mulanya, cerita ini diketahui lewat unggahan akun Instagram @justiceforgeorgefloyd. Diunggah pada 23 Juni 2020 lalu, tampak sebuah foto wanita berhijab yang tengah diperiksa badannya oleh seorang petugas bandara.
Dalam caption, disebutkan wanita itu merupakan seorang muslim berumur 27 tahun bernama Zainab Merchant. Diceritakan, ia mendapat perlakuan kurang pantas oleh petugas Bandara Boston yang mengeceknya saat itu.
"Wanita ini dipaksa menurunkan celananya menjelang pemeriksaan fisik di Bandara Boston. Bagian pribadinya bahkan ditepuk di depan umum," bunyi caption-nya.
- Penjelasan Lengkap Arab Saudi Soal Haji Terbatas Saat Pandemi Corona
Otoritas Arab Saudi baru saja mengumumkan bahwa ibadah Haji tahun ini tetap digelar, namun dengan jumlah jemaah yang 'sangat terbatas'. Otoritas Saudi pun memberikan penjelasan lengkap soal alasan-alasan yang mendasari keputusan ini.
Seperti dilansir Arab News, Selasa (23/6/2020), digelarnya ibadah Haji tahun ini dengan jumlah jemaah yang 'sangat terbatas' diumumkan oleh Kementerian Urusan Haji dan Umroh Saudi pada Senin (22/6) waktu setempat. Disebutkan bahwa alasan dari keputusan ini adalah demi menjaga 'kesehatan publik global' di tengah pandemi virus Corona (COVID-19) yang masih berlangsung.
"Mengingat terus berlanjutnya pandemi dan risiko penyebaran virus Corona di tempat-tempat ramai dan pertemuan besar, dan penularan antar negara, dan peningkatan rata-rata penularan secara global, telah diputuskan bahwa ibadah Haji untuk tahun ini akan digelar di mana sejumlah jemaah yang sangat terbatas dari berbagai negara yang telah berada di Arab Saudi, akan bisa menjalankannya," demikian pernyataan Kementerian Urusan Haji dan Umroh Saudi.
- Arab Saudi Tetap Gelar Haji di Tengah Tingginya Kasus Corona
Pemerintah Kerajaan Arab Saudi mengizinkan pelaksanaan ibadah haji 2020 (1441 hijriyah), meski pandemi COVID-19 atau jumlah kasus infeksi virus Corona terus meningkat. Berikut ini gambaran kasus Corona di Arab Saudi.
Sebagaimana yang dilihat detikcom di laman worldometers, per Selasa (23/6/2020) kasus Corona di Arab Saudi pada 22 Juni mencapai 161.005 kasus. Sementara itu, pasien yang meninggal akibat Corona mencapai 1.307 orang. Sedangkan yang sembuh menjadi 105.175 orang.
Kendati demikian, kasus Corona di Arab Saudi terus mengalami kenaikan. Berikut ini pergerakan kasus Corona di Saudi dalam 4 hari terakhir ini:
19 Juni: 150.292
20 Juni: 154.233
21 Juni: 157.612
22 Juni: 161.005
- Sudah 66 Hari Tak ada Kasus Penularan Lokal Corona di Vietnam
Tidak ada kasus baru Corona (COVID-19) yang dilaporkan di Vietnam selama akhir pekan. Terhitung sudah 66 hari berturut-turut, tak ada kasus penularan lokal Corona di negara itu.
Seperti dilansir The Star, Selasa (23/6/2020) hal ini disampaikan oleh Komite Pengarah Nasional untuk Pencegahan dan Kontrol COVID-19 Vietnam.
Jumlah total kasus Corona yang dikonfirmasi di negara ini tetap pada 349 kasus, setelah tujuh kasus terakhir yang melibatkan warga yang kembali dari Swedia dan Polandia, dilaporkan pada hari Jumat (19/6). Dari total 349 kasus yang dikonfirmasi, 209 kasus di antaranya merupakan kasus impor dan dikarantina setelah kedatangan mereka.
- 9 Juta Orang Terinfeksi, WHO Ingatkan Pandemi Corona Terus Meningkat
Total kasus virus Corona (COVID-19) secara global telah melampaui angka 9 juta. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun memberikan peringatan terbaru dengan menyatakan pandemi Corona masih 'terus meningkat'.
Seperti dilansir AFP, Selasa (23/6/2020), virus Corona kini tercatat telah menginfeksi lebih dari 9 juta orang di berbagai negara. Data penghitungan Johns Hopkins University (JHU) melaporkan total 9.079.452 kasus virus Corona kini terkonfirmasi secara global.
Total kematian akibat virus Corona secara global sejauh ini mencapai 471.754 orang.
Beberapa negara, khususnya di Eropa, mulai melonggarkan pembatasan. Prancis mulai memperbolehkan digelarnya festival musik tahunan dan jutaan anak boleh kembali ke sekolah. Namun jumlah kasus Corona di belahan Bumi lainnya, khususnya di kawasan Amerika Latin, terus bertambah. Dengan Brasil, yang mencatat total kasus tertinggi kedua di dunia dengan lebih dari 1,1 juta kasus, telah melaporkan lebih dari 50 ribu kematian akibat virus Corona.