Jumlah kasus virus Corona (COVID-19) di Brasil terus bertambah hingga menembus angka 1 juta kasus. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan pandemi Corona menyebar semakin cepat, dan kini dunia dalam fase baru dan berbahaya.
Kementerian Kesehatan Brasil melaporkan total kasus Corona di negara ini telah melampaui angka 1 juta kasus, yang tercatat sebagai angka tertinggi ke-2 di dunia setelah Amerika Serikat (AS). Penambahan jumlah kasus terjadi setelah Brasil melaporkan lonjakan lebih dari 54 ribu kasus dalam 24 jam terakhir.
Sementara itu, Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, menyatakan bahwa pandemi Corona global kini ada dalam 'fase baru dan berbahaya'. Tedros menyebut virus Corona menyebar semakin cepat saat orang-orang mulai lelah dengan lockdown dan pembatasan sosial.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tedros mendorong negara-negara dan warganya untuk tetap waspada tinggi, karena jumlah kasus yang dilaporkan ke Badan Kesehatan PBB ini mencapai puncak baru.
Berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Sabtu (20/6/2020):
- Catat Rekor 54 Ribu Kasus Sehari, Total Kasus Corona di Brasil Tembus 1 Juta
Otoritas Brasil melaporkan rekor tambahan kasus virus Corona (COVID-19) harian tertinggi dengan lebih dari 54 ribu kasus baru dalam sehari. Total kasus Corona di Brasil kini telah melampaui angka 1 juta kasus, yang masih tercatat sebagai tertinggi ke-2 di dunia setelah Amerika Serikat (AS).
Seperti dilansir Reuters dan AFP, Sabtu (20/6/2020), Kementerian Kesehatan Brasil melaporkan 54.771 kasus baru dalam 24 jam terakhir, yang tercatat sebagai tambahan kasus harian tertinggi di negara ini. Lonjakan kasus ini dilaporkan pada Jumat (19/6) waktu setempat.
Dengan lonjakan itu, total kasus Corona di Brasil kini mencapai 1.032.913 kasus. Angka ini tercatat sebagai total kasus Corona terbanyak kedua di dunia, setelah AS dengan lebih dari 2,2 juta kasus.
- 3 Bulan Tutup Imbas Corona, Masjid-masjid di Mekah Buka Kembali 21 Juni
Arab Saudi berencana membuka kembali masjid-masjid yang ada di kota suci Mekah mulai Minggu (21/6) besok. Pembukaan kembali dilakukan setelah masjid-masjid ini ditutup sementara selama 3 bulan akibat pandemi virus Corona (COVID-19).
Seperti dilansir AFP, Sabtu (20/6/2020), pengumuman dibuka kembalinya masjid-masjid di Mekah ini disampaikan oleh televisi lokal yang dikelola otoritas Saudi, Al-Ekhbariya dengan mengutip keputusan Kementerian Urusan Islam.
"Masjid-masjid di kota suci akan mulai membuka kembali pintu-pintu mereka bagi umat pada Minggu (21/6) waktu setempat, setelah penutupan selama tiga bulan akibat pandemi virus Corona," demikian dilaporkan Al-Ekhbariya.
- WHO: Pandemi Corona Semakin Cepat, Dunia dalam Fase Baru dan Berbahaya
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan pandemi virus Corona (COVID-19) global kini ada dalam 'fase baru dan berbahaya'. WHO menyebut virus Corona menyebar semakin cepat saat orang-orang mulai lelah dengan lockdown dan pembatasan sosial.
Seperti dilansir AFP, Sabtu (20/6/2020), Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, mendorong negara-negara dan warganya untuk tetap waspada tinggi, karena jumlah kasus yang dilaporkan ke Badan Kesehatan PBB ini mencapai puncak baru.
"Pandemi semakin cepat. Lebih dari 150 ribu kasus baru COVID-19 dilaporkan ke WHO kemarin -- jumlah paling banyak dalam satu hari sejauh ini," sebut Tedros dalam konferensi pers virtual pada Jumat (19/6) waktu setempat.
"Dunia ada dalam fase baru dan berbahaya. Banyak orang dipahami sudah bosan dengan berada di dalam rumah. Negara-negara dipahami sangat bersemangat untuk membuka masyarakat dan perekonomian," ujar Tedros. "Tapi virus masih menyebar cepat, masih mematikan dan kebanyakan orang masih rentan," imbuhnya, sembari menyebut bahwa kalangan yang paling rentan akan paling menderita.
- Tewas Saat Bentrok dengan China, Beberapa Jenazah Tentara India Dimutilasi
Bentrokan antara tentara China dan tentara India di kawasan lembah Galwan menewaskan 20 tentara India. Laporan menyebut beberapa jenazah tentara India itu ada yang dimutilasi.
Seperti dilansir India Today, Sabtu (20/6/2020), beberapa jenazah tentara India, dari 20 tentara yang tewas dalam bentrokan itu, dilaporkan ada yang dimutilasi. Laporan ini belum mendapat konfirmasi resmi dari otoritas maupun militer India.
Namun pada Kamis (18/6) waktu setempat, beredar sebuah foto yang menunjukkan senjata yang dipakai dalam bentrokan tentara India dan China. Foto tersebut menampilkan tongkat pemukul yang dipasangi paku tajam dan kawat berduri di sekelilingnya.
Media Inggris, BBC, memperoleh foto itu dari seorang perwira senior militer India di perbatasan India-China, yang mengatakan senjata itu digunakan oleh tentara China. Analis pertahanan, Ajai Shukla, yang pertama kali mencuitkan gambar tersebut, menyebut penggunaan senjata itu menandakan perilaku "barbar".
- Eks Penasihat Keamanan AS Sebut Putin Tak Anggap Serius Trump, Ini Kata Rusia
Mantan penasihat keamanan nasional Amerika Serikat (AS) John Bolton yang tengah memicu kehebohan dengan buku barunya, kembali memicu kontroversi dengan menyebut Presiden Rusia Vladimir Putin tidak menganggap serius Presiden Donald Trump. Otoritas Rusia telah menanggapi tuduhan Bolton ini.
Seperti dilansir Associated Press dan The Independent, Sabtu (20/6/2020), tuduhan itu disampaikan Bolton dalam wawancara dengan ABC News beberapa waktu terakhir saat Bolton mempromosikan buka memoar-nya yang berjudul 'The Room Where It Happened: A White House Memoir' yang akan terbit pekan depan.
Dalam wawancara itu, Bolton membahas soal hubungan antara Trump dan Putin. Disebutkan Bolton bahwa Putin sebenarnya meyakini dirinya bisa mempermainkan dan memanipulasi Trump. Dia bahkan menyebut Putin tidak menganggap serius Trump dan mungkin menertawakan Trump.
Dalam tanggapannya, juru bicara Kremlin atau Istana Kepresidenan Rusia, Dmitry Peskov, menyangkal tuduhan Bolton. Ditegaskan Peskov bahwa Putin tidak menganggap Trump mudah untuk dimanipulasi.