Kedubes AS di Korea Selatan Turunkan Spanduk Black Lives Matter

Kedubes AS di Korea Selatan Turunkan Spanduk Black Lives Matter

Rakhmad Hidayatulloh Permana - detikNews
Selasa, 16 Jun 2020 10:07 WIB
Spanduk Black Lives Matter dan LGBTQ sebelum diturunkan oleh Kedubes AS di Korea Selatan (AFP Photo)
Foto: Spanduk Black Lives Matter dan LGBTQ sebelum diturunkan oleh Kedubes AS di Korea Selatan (AFP Photo)
Seoul -

Kedutaan Besar (Kedubes) Amerika Serikat (AS) di Seoul, Korea Selatan menurunkan spanduk-spanduk kampanye Black Lives Matter dan LGBTQ. Spanduk-spanduk itu dinilai melanggar aturan pemerintah Presiden AS Donald Trump.

Seperti dilansir dari AFP, Selasa (16/5/2020) Kedubes AS membentangkan spanduk di gedungnya, bertuliskan Black Lives Matter sebagai solidaritas dalam gerakan global yang semakin meningkat setelah pembunuhan warga Afrika-Amerika George Floyd ketika ditangkap oleh oknum polisi Minneapolis.

Dalam sebuah pesan Facebook yang diunggah pada Sabtu (13/5), Kedubes mengatakan spanduk "menunjukkan dukungan kami untuk memerangi ketidakadilan rasial dan kebrutalan polisi saat kami berusaha untuk menjadi masyarakat yang lebih inklusif & adil."

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

Saat memasang spanduk, Duta Besar AS untuk Korea Selatan, Harry Harris, mengutip almarhum presiden John F. Kennedy yang pernah mengatakan bahwa dari "keragaman kita memperoleh kekuatan kita."

Namun menurut keterangan Juru Bicara Kedubes AS, Harris mengubah keputusannya dan memerintahkan agar spanduk dicopot "untuk menghindari kesalahan persepsi bahwa uang pembayar pajak Amerika dihabiskan untuk menguntungkan organisasi semacam itu,".

"Ini tidak mengurangi prinsip dan cita-cita yang diungkapkan dengan menaikkan bendera, dan kedutaan akan mencari cara lain untuk menyampaikan nilai-nilai fundamental Amerika dalam masa-masa sulit di tanah air," kata juru bicara itu.

Sementara itu, CNN yang mengutip sumber anonim, mengatakan bahwa permintaan untuk menurunkan spanduk itu datang dari kantor Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo.

Kedutaan AS juga menurunkan bendera pelangi, simbol gerakan kesetaraan LGBTQ - beberapa jam sebelum keputusan Mahkamah Agung AS yang melarang diskriminasi terhadap pekerja berdasarkan orientasi seksual.

Pompeo diketahui sebagai seorang Kristen evangelis yang di masa lalu pernah mengatakan bahwa ia mendefinisikan pernikahan sebagai antara pria dan wanita. Dia pada tahun lalu membatasi pengibaran bendera pelangi, karena beberapa kedutaan telah melakukan setiap bulan Juni sebagai bulan kebanggaan, yang merayakan gerakan untuk kesetaraan LGBTQ.

Pompeo telah memerintahkan bahwa hanya bendera AS yang boleh berkibar di tiang bendera kedutaan. Bendera kebanggaan di Seoul ada di fasad bangunan dekat papan Black Lives Matter, bukan di tiang.

Trump dan Pompeo--keduanya mengutuk pembunuhan Floyd--berbicara secara umum tentang perlunya mereformasi penegakan hukum.

Sebelumnya pada tanggal 1 Juni, polisi federal melepaskan gas air mata untuk membubarkan pengunjuk rasa damai di luar Gedung Putih, sehingga Trump dapat berpose di depan sebuah gereja terdekat yang sempat jadi target vandalisme.

Halaman 2 dari 2
(rdp/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads