PM Morrison Minta Maaf Usai Sebut Tak Ada Perbudakan di Australia

PM Morrison Minta Maaf Usai Sebut Tak Ada Perbudakan di Australia

Novi Christiastuti - detikNews
Jumat, 12 Jun 2020 17:29 WIB
Australias Prime Minister Scott Morrison speaks at The Sydney Institute in Sydney, Australia December 15, 2018. AAP Image/Mick Tsikas via REUTERS   ATTENTION EDITORS - THIS IMAGE WAS PROVIDED BY A THIRD PARTY. NO RESALES. NO ARCHIVE. AUSTRALIA OUT. NEW ZEALAND OUT.
Scott Morrison (AAP Image/Mick Tsikas via REUTERS)
Canberra -

Perdana Menteri (PM) Australia, Scott Morrison, meminta maaf atas komentarnya pada pekan ini yang menyebut 'tidak ada perbudakan' di Australia. Komentar PM Morrison itu memicu kemarahan publik dan tuduhan bahwa dia mengabaikan sejarah kerja paksa di negaranya.

Seperti dilansir CNN, Jumat (12/6/2020), PM Morrison dalam penjelasannya menyebut dirinya saat itu merujuk secara spesifik kepada fakta bahwa koloni Australia pertama di New South Wales dibangun tanpa penggunaan tenaga kerja budak secara luas.

"Komentar saya tidak dimaksudkan untuk menyinggung, dan jika itu telah menyinggung, saya sangat menyesali itu dan meminta maaf untuk itu," ujar PM Morrison dalam konferensi pers di Canberra. Dia menambahkan bahwa dirinya seorang penyokong yang bersemangat untuk hak-hak penduduk asli Australia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya hanya ingin berusaha menegaskan bahwa Australia, iya, kita memiliki masalah dalam sejarah kita, kita telah mengakuinya, saya telah mengakuinya, dan kita perlu untuk mengatasinya," imbuhnya.

Komentar PM Morrison yang memicu kemarahan itu disampaikan dalam wawancara dengan sebuah radio pada Kamis (11/6) waktu setempat. Saat itu, PM Morrison sedang membahas unjuk rasa mendukung gerakan Black Lives Matter yang marak di Amerika Serikat (AS) dan berbagai negara, juga membahas seruan untuk memindahkan patung penjelajah Inggris, James Cook, yang kedatangannya ke Australia membuka jalan untuk koloni Eropa pertama.

ADVERTISEMENT

"Nenek moyang saya ada pada Armada Pertama dan Kedua (dari para pemukim narapidana). Itu adalah tempat yang cukup brutal, tapi tidak ada perbudakan di Australia," ucap PM Morrison dalam komentarnya pada saat itu.

Diketahui bahwa sementara Australia tidak pernah sangat bergantung pada tenaga kerja budak seperti Amerika bagian selatan, perbudakan dipraktikkan di negara ini selama beberapa dekade pada abad ke-19 dan ke-20, di area seperti perkebunan dan pabrik gula di Queensland.

Yang lain menyebut adanya praktik 'blackbirding', yakni suatu proses di mana para penduduk kepulauan di Pasifik dibawa dari rumah-rumah mereka, terkadang secara paksa, untuk bekerja dalam situasi keras dengan upah rendah atau tanpa upah sama sekali di Australia.

(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads