Ramai #BlackLivesMatter, Kematian Gadis Kecil Shukri Abdi Diungkit Lagi

Ramai #BlackLivesMatter, Kematian Gadis Kecil Shukri Abdi Diungkit Lagi

Rakhmad Hidayatulloh Permana - detikNews
Selasa, 09 Jun 2020 15:06 WIB
Shukri Yahye-Abdi yang diduga dibunuh dan kasusnya diperlakukan tidak adil oleh polisi Inggris (BBC)
Foto: Shukri Yahye-Abdi yang diduga dibunuh dan kasusnya diperlakukan tidak adil oleh polisi Inggris (BBC)
London -

Tagar #BlackLivesMatter yang dipicu oleh kematian George Floyd di Amerika Serikat bergema di media sosial. Di tengah ramainya tagar itu, kematian seorang gadis kecil bernama Shukri Yahye-Abdi di Inggris pun diungkit lagi. Kasus Shukri yang meninggal karena tenggelam, diduga sengaja ditutupi oleh polisi karena etnisnya.

Seperti dilansir dari BBC, Shukri Abdi meninggal dunia setelah terakhir kali terlihat di Sungai Irwell di kota Bury, Inggris pada 27 Juni 2019 silam. Polisi setempat awalnya sempat menyelidiki kematian anak perempuan berumur 12 tahun keturunan Somalia itu.

Namun, muncul keluhan terhadap Kepolisian Manchester Raya (GMP), karena polisi dianggap mengakhiri penyelidikan terlalu dini dan memperlakukan kasus Shukri dengan berbeda karena latar belakang etnisnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

Kantor Independen untuk Perilaku Polisi (IOPC) memimpin penyelidikan ini. Kepolisian GMP diduga gagal melakukan penyelidikan yang efektif dan secara prematur menyimpulkan kematian Shukri tidak mencurigakan.

Sementara itu, keluarga Shukri mengatakan bahwa mereka tidak percaya kematiannya adalah murni kecelakaan. Sebabnya, keluarga menyakini bahwa Shukri tidak mungkin bermain di dekat sungai, lantaran dia tidak bisa berenang.

Setelah kematiannya, GMP mengatakan pihaknya memperlakukan apa yang terjadi sebagai "insiden tragis" dan tidak percaya ada keadaan yang mencurigakan.

Amanda Rowe, direktur regional IOPC, mengkonfirmasi penyelidikannya telah selesai pada bulan Januari. Dia menambahkan semua keluhan "diperlakukan dengan sangat serius dan dinilai dengan sangat hati-hati".

Tonton video 'Ribuan Pengunjuk Rasa Masih Memprotes Kematian George Floyd':

Laporan tersebut telah dibagikan dengan GMP dan keluarga Shukri dan akan dipublikasikan setelah pemeriksaan, tambahnya.

Dalam pemeriksaan pada bulan Februari lalu, terungkap bahwa ada seorang anak yang dijuluki sebagai Child One, yang berada di sungai bersama Shukri dan tidak dapat disebutkan namanya karena alasan hukum, telah mengaku mengancam akan membunuh Shukri sebelum kematiannya.

Pemeriksaan itu mengatakan bahwa Child One telah memberi tahu pengasuhnya bahwa dia berkata, "jika kamu tidak masuk ke dalam air, aku akan membunuhmu", tetapi menambahkan komentar itu dibuat dengan cara "tertawa dan bercanda".

Kasus ini pun memicu munculny, sebuah petisi yang menyerukan "keadilan bagi Shukri". Petisi ini telah mendapat lebih dari 400.000 tanda tangan dan aktor Star Wars, John Boyega termasuk di antara mereka yang mendesak masyarakat untuk menandatanganinya.

Halaman 2 dari 2
(rdp/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads