Pemerintah Jerman mengecam keputusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk memutus hubungan dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Jerman menyebut keputusan Trump itu mengecewakan dan merupakan kemunduran bagi kesehatan global.
Dalam cuitannya di Twitter, Menteri Kesehatan Jerman Jens Spahn mengatakan bahwa WHO "perlu mereformasi" jika ingin membuat perbedaan.
"Dan Uni Eropa harus mengambil peran utama dan terlibat secara lebih finansial," katanya seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (30/5/2020), seraya menambahkan bahwa ini akan menjadi salah satu prioritas Jerman ketika mengambil alih kepresidenan bergilir Uni Eropa pada 1 Juli mendatang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Trump Umumkan AS Putus Hubungan dengan WHO |
Sebelumnya, Trump mengatakan pada hari Jumat (29/5) waktu setempat bahwa ia memutuskan hubungan AS dengan WHO, yang dituduhnya gagal melakukan banyak hal untuk memerangi penyebaran awal virus Corona.
Spahn menggambarkan langkah terbaru Trump sebagai "reaksi mengecewakan bagi kesehatan internasional."
Trump awalnya membekukan pendanaan untuk WHO sebulan lalu, setelah menuduh badan kesehatan dunia itu melakukan salah urus atas pandemi Corona.
Kemudian 10 hari lalu, dia menuduh WHO menjadi boneka China, dan menyatakan pembekuan dana ke WHO akan bersifat permanen jika badan tersebut tidak melakukan perbaikan besar.
"Karena mereka gagal melakukan reformasi yang diminta dan sangat dibutuhkan, kita hari ini akan mengakhiri hubungan kita dengan Organisasi Kesehatan Dunia," kata Trump kepada wartawan di Gedung Putih pada Jumat (29/5) waktu setempat seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (30/5/2020).
Trump mengatakan bahwa AS akan mengalihkan dana yang sebelumnya dialokasikan ke WHO ke lembaga-lembaga lainnya di seluruh dunia yang lebih pantas dan lebih membutuhkan bantuan kesehatan masyarakat. Namun dia tidak merinci lebih detail.
Trump pun menyalahkan China atas pandemi Corona yang telah menewaskan ratusan ribu orang di dunia, termasuk lebih dari 100 ribu orang di AS.
"Dunia membutuhkan jawaban dari China tentang virus ini. Kita harus memiliki transparansi," cetus Trump.