Salah satu cuitan yang diposting juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) China, Zhao Lijian, diberi label cek fakta atau 'fact-check' oleh Twitter. Cuitan itu membahas teori soal virus Corona (COVID-19) yang kini merajalela secara global dibawa oleh militer Amerika Serikat (AS) ke wilayah China.
Sebelumnya, Twitter juga memberikan label pada dua cuitan Presiden AS Donald Trump yang menyatakan bahwa surat suara via pos dalam pilpres AS pada November mendatang, berpotensi memicu pemilu curang. Twitter melabeli cuitan Trump itu 'tidak berdasar' dan dituduh sebagai 'klaim palsu'.
Seperti dilansir Reuters, Jumat (29/5/2020), pihak Twitter diketahui sedang gencar memberikan label 'fact-check' pada cuitan para penggunanya yang dinilai tidak sesuai fakta atau dianggap menyesatkan publik. Cuitan Zhao yang diposting pada Maret lalu merupakan salah satunya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kapan pasien nol dimulai di AS? Berapa banyak orang yang terinfeksi? Apa nama-nama rumah sakitnya? Mungkin saja militer AS yang membawa epidemi ini ke Wuhan. Bersikaplah transparan! Buka data Anda! AS berutang penjelasan kepada kita!" tulis Zhao dalam cuitannya via akun Twitternya yang terverifikasi. Cuitan Zhao itu tertanggal 12 Maret.
Oleh Twitter, cuitan dengan bahasa Inggris itu diberi label 'Get the facts about COVID-19'. Label itu merupakan tautan yang jika diklik akan menampilkan sebuah halaman baru dengan headline berbunyi: "WHO mengatakan bukti menunjukkan COVID-19 berasal dari hewan dan tidak diproduksi di sebuah laboratorium."
Terdapat juga berbagai pemberitaan media terkemuka dunia soal asal-usul virus Corona pada halaman yang sama. Pada salah satu pemberitahuannya, Twitter melabeli isi cuitan Zhao itu membahas soal 'teori yang tidak berdasar'.
"Para pejabat China dan outlet berita membagikan teori-teori tidak berdasar bahwa sebuah laboratorium AS menjadi sumber virus," demikian bunyi salah satu pemberitahuan Twitter pada halaman tersebut.
Tonton video 'Cuitan Donald Trump Dapat Label Peringatan dari Twitter':
(nvc/ita)