Jumlah kasus baru virus Corona (COVID-19) di Korea Selatan (Korsel) kembali meningkat dalam beberapa hari terakhir. Laporan terbaru menyebut 79 kasus virus Corona terkonfirmasi dalam sehari terakhir di Korsel, yang tercatat sebagai tambahan kasus harian tertinggi dalam dua bulan terakhir.
Seperti dilansir Reuters dan AFP, Kamis (28/5/2020), Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korsel (KCDC) melaporkan 79 kasus baru. Angka ini tercatat sebagai tambahan kasus harian tertinggi sejak 5 April atau nyaris dua bulan terakhir, saat 81 kasus baru tercatat dalam sehari.
Diketahui bahwa sehari sebelumnya, pada Rabu (27/5), KCDC melaporkan 40 kasus baru dalam sehari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan tambahan 79 kasus baru, KCDC melaporkan total kasus virus Corona di Korsel kini mencapai 11.344 kasus.
Meningkatnya tambahan kasus virus Corona di Korsel terjadi setelah muncul cluster penularan di sebuah gudang milik perusahaan e-commerce lokal, Coupang, di Bucheon, Seoul. KCDC menyebut bahwa sedikitnya 69 kasus positif terkait dengan gudang e-commerce ini.
Dalam pernyataan terpisah, Wakil Kementerian Kesehatan Korsel, Kim Gang-Lip, menuturkan bahwa sekitar 4.100 pekerja dan pengunjung gedung yang menjadi lokasi gudang e-commerce itu, tengah menjalani isolasi mandiri. Sekitar 80 persen dari orang-orang itu telah menjalani tes Corona.
"Kami memperkirakan jumlah kasus baru terkait gudang itu akan terus meningkat hingga hari ini, saat kami menyelesaikan tes-tes terkait," sebutnya.
KCDC tidak melaporkan adanya tambahan kematian, sehingga total kematian akibat virus Corona di Korsel mencapai 269 orang. Kantor berita Yonhap News Agency menyebut angka kematian akibat Corona di Korsel ada di level 2,37 persen.
Sementara itu, total 10.340 pasien virus Corona di Korsel telah dinyatakan sembuh dan dipulangkan dari perawatan medis atau karantina.
Diketahui bahwa aturan social distancing telah dilonggarkan di Korsel dan berbagai fasilitas seperti museum dan gereja telah dibuka kembali. Olahraga profesional, seperti baseball dan sepakbola, telah memulai musim terbaru sejak awal bulan ini, namun pertandingannya digelar tertutup tanpa penonton.
Para siswa telah kembali bersekolah sejak pekan lalu, meskipun ada beberapa sekolah yang terpaksa memulangkan kembali murid-muridnya di tengah kekhawatiran munculnya kasus baru di lingkungan sekolah tersebut.
Korsel menjadi salah satu negara terdampak virus Corona paling parah pada awal-awal kemunculan pandemi ini. Negara ini tidak pernah memberlakukan lockdown dan social distancing yang ketat, namun pada akhirnya mampu mengendalikan penyebaran virus Corona. Hal ini disebut-sebut dipicu oleh program 'lacak, tes dan obati' yang dipraktikkan secara luas oleh pemerintah Korsel sejak awal.
Simak video 'Korea Selatan Alami Lonjakan Tertinggi Kasus Corona Harian':