Penyelidikan Terbaru Demokrat ke Trump Usai Pemecatan Irjen Deplu

Round-Up

Penyelidikan Terbaru Demokrat ke Trump Usai Pemecatan Irjen Deplu

Tim detikcom - detikNews
Minggu, 17 Mei 2020 22:52 WIB
WASHINGTON, DC - MARCH 31: U.S. President Donald Trump participates in the daily coronavirus task force briefing in the Brady Briefing room at the White House on March 31, 2020 in Washington, DC. The top government scientists battling the coronavirus estimated on Tuesday that the virus could kill between 100,000 and 240,000 Americans. Trump warned that there will be a Very, very painful two weeks ahead as the nation continues to grapple with the outbreak of the COVID-19 virus.   Win McNamee/Getty Images/AFP
Foto: Presiden AS Donald Trump (Win McNamee/Getty Images/AFP)
New York -

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tiba-tiba memecat Inspektur Jenderal Departemen Luar Negeri (Deplu) AS Steve Linick. Partai Demokrat pun bergerak untuk menyelidiki manuver Trump ini.

Sebagaimana diketahui, pemecatan dilakukan saat pengawas Deplu AS tersebut tengah menyelidiki Menteri Luar Negeri Mike Pompeo

Anggota Kongres AS dari Partai Demokrat, Eliot Engel yang mengepalai Komisi Urusan Luar Negeri DPR AS, mengatakan bahwa Linick telah memulai penyelidikan atas Pompeo.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pemecatan Linick di tengah penyelidikan seperti itu sangat menunjukkan bahwa ini adalah tindakan pembalasan yang melanggar hukum," ujar Engel dalam sebuah pernyataan seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (16/5/2020).

ADVERTISEMENT

Sementara itu, seorang asisten Kongres mengungkapkan bahwa Linick tengah menyelidiki komplain bahwa Pompeo menyalahgunakan orang-orang yang ditunjuk secara politis guna melakukan tugas pribadi bagi dirinya dan istrinya.

CNN melaporkan tahun lalu bahwa seorang pelapor mengeluh bahwa Keamanan Diplomatik, yang menjaga misi AS di luar negeri serta Menlu, telah diberi tugas yang patut dipertanyakan untuk keluarga Pompeo, seperti mengambil anjing keluarga dan mengambil makanan.

Deplu AS mengonfirmasi pemecatan Linick, namun tidak berkomentar mengenai alasannya ataupun apakah Pompeo tengah dalam penyelidikan.

Ketua DPR AS, Nancy Pelosi menyebut Linick "dihukum karena melakukan tugasnya dengan terhormat untuk melindungi Konstitusi dan keamanan nasional kita."

"Presiden harus menghentikan pola pembalasan dan pembalasannya terhadap para pelayan publik yang bekerja untuk menjaga keamanan warga Amerika, khususnya selama masa darurat global ini," cetus Pelosi.

Atas manuver Trump ini, politisi Partai Demokrat di Kongres AS mengumumkan penyelidikan terhadap pemecatan Linick itu. Partai yang merupakan rival partai Republik, menuding Trump mempertajam perseteruannya melawan setiap pengawasan terhadap pemerintahannya.

Dikutip dari Reuters, Minggu (17/5/2020), para politisi terkemuka Demokrat di Komisi Hubungan Luar Negeri DPR dan Senat mempermasalahkan waktu dan motivasi pemecatan Linick dengan menyebutnya sebagai 'pencopotan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

"Kami pasti menentang pemecatan bermotif politik terhadap para irjen dan pengacak-acakan posisi-posisi genting yang dilakukan presiden," kata ketua panel DPR Eliot Engel dan Senator Bob Menendez, politisi senior Demokrat pada panel Hubungan Luar Negeri Senate.

Mereka mengaku mengetahui Menlu Mike Pompeo secara pribadi merekomendasikan pemecatan Linick karena 'telah menyelidiki penyimpangan yang dilakukan oleh Menlu Pompeo.'

Ditanya tentang penyelidikan itu, seorang pejabat Gedung Putih yang tak mau menyebutkan identitas diri mengatakan, 'Menlu Pompeo menganjurkan pemecatan itu dan Trump setuju.'

Halaman 2 dari 3
(rdp/rdp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads