Presiden Brasil, Jair Bolsonaro, memiliki gaya lain dalam menghadapi wabah Corona. Bolsonaro memperingatkan bahwa langkah isolasi sosial yang lebih ketat akan menghancurkan negara.
Bolsonaro menyatakan tidak ada cukup uang untuk membayar pekerja sektor publik selama lockdown, untuk membatasi penyebaran virus Corona diterapkan. Sehingga menurutnya lockdown bukan merupakan cara yang harus dilakukan.
"Kisah tentang lockdown (penguncian) ini, menutup semuanya, itu bukan jalannya," ucap Bolsonaro kepada wartawan setempat di luar Istana Kepresidenan Brasil, seperti dilansir CNN, Jumat (15/5/2020).
"Itu adalah jalan menuju kegagalan, untuk menghancurkan Brasil," sebutnya.
Bolsonaro juga menilai bahwa langkah karantina yang diberlakukan banyak gubernur di Brasil, telah membuat situasi krisis semakin buruk. Serta dapat membuat Brasil menjadi negara miskin.
"Brasil berubah menjadi negara orang miskin," sebut Bolsonaro. "Tidak akan ada cukup uang untuk membayar pekerja sektor publik," imbuhnya memperingatkan.
Pernyataan ini disampaikan Bolsonaro, setelah Brasil melaporkan lonjakan kasus virus Corona dalam dua hari terakhir. Pada Rabu (13/5), Kementerian Kesehatan Brasil melaporkan tambahan 11.385 kasus dalam sehari.
Selanjutnya pada Kamis (14/5), dilaporkan ada lonjakan 13.944 kasus baru dalam sehari. Angka ini tercatat sebagai tambahan kasus harian tertinggi di negara itu.
Lonjakan itu menjadikan total kasus virus Corona di Brasil kini mencapai 202.918 kasus. Dengan angka ini, Brasil menjadi negara keenam dengan total kasus virus Corona terbanyak di dunia. Brasil ada di bawah Amerika Serikat (AS), Rusia, Inggris, Spanyol dan Italia.
Kementerian Kesehatan Brasil juga melaporkan 844 tambahan kematian dalam 24 jam terakhir, sehingga total korban meninggal akibat virus Corona di Brasil kini mencapai 13.993 orang.