Sudan Selatan mencatat kematian pertama akibat virus Corona (COVID-19). Pemerintah setempat mengingatkan warganya untuk meningkatkan kewaspadaan dan menjaga kebersihan.
Dilansir AFP, Wakil Menteri Kesehatan Makur Matur Koriom mengatakan pasien pertama yang meninggal dunia karena Corona merupakan publik figur. Ia tiba di rumah sakit militer setempat pada Rabu (13/5) dan seketika meninggal dunia.
Tim medis rumah sakit sempat melakukan tes swab. Hasilnya, pasien dinyatakan positif virus Corona.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Otoritas Sudan Selatan mencatat ada 231 kasus positif Corona. Diketahui, kasus pertama Corona di negara itu ditemukan pada 5 April lalu.
"Peningkatan tajam pada pasien COVID-19 ini sangat mengkhawatirkan. Yang lebih memprihatinkan adalah bahwa sekarang COVID-19 telah mulai menyebar di antara populasi beberapa kamp pengungsi yang terbesar dan paling padat di negara ini," kata pejabat setempat, Claudio Miglietta, kepada AFP.
"Puluhan ribu orang yang tinggal di situs perlindungan sipil di Sudan Selatan, seperti Bentiu atau Malakal. Mereka menghadapi kegentingan di lingkungan yang penuh sesak, hidup dalam kondisi yang mengerikan dengan tempat perlindungan kecil yang tipis di mana hingga 12 anggota keluarga tinggal bersama, dan dengan akses yang air yang buruk," lanjutnya.
Lonjakan kasus terjadi ketika Sudan Selatan mengumumkan akan mengurangi pembatasan, memperpendek jam malam dan memungkinkan pasar, toko, bar dan restoran dibuka kembali.
"Kami melihat peningkatan besar dalam kasus di seluruh negeri," kata kepala delegasi untuk Komite Internasional Palang Merah (ICRC) di Sudan Selatan, James Reynolds.
(isa/isa)