Serangan Pertama Obama ke Trump Terungkap dari Bocornya Rekaman

Round-Up

Serangan Pertama Obama ke Trump Terungkap dari Bocornya Rekaman

Tim detikcom - detikNews
Senin, 11 Mei 2020 05:53 WIB
U.S. President Barack Obama delivers a statement after attending a National Security Council meeting on the counter-Islamic State campaign at the Pentagon in Washington, December 14, 2015. REUTERS/Carlos Barria
Barack Obama (Foto: REUTERS/Carlos Barria)
Washington DC -

Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama mengkritik cara penanganan wabah virus Corona (COVID-19) Presiden AS Donald Trump. Kritik itu merupakan serangan pedas pertama Obama kepada Trump sejak pandemi COVID-19 menyerang AS.

Obama sebelumnya selalu berusaha menjauhi keributan, bahkan ketika Trump menyalahkan dia dan Partai Demokrat untuk berbagai masalah yang terkait dengan persediaan yang cukup untuk memerangi pandemi virus Corona yang menewaskan lebih dari 78 ribu warga AS.

Dilansir AFP dan Reuters, Minggu (10/5/2020), kritik pedas itu disampaikan Obama saat melakukan konferensi virtual bersama 3.000 mantan pejabat pemerintahannya dan karyawannya yang tergabung dalam Obama Alumni Association. Konferensi virtual itu digelar pada Jumat (8/5) lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rekaman percakapan dalam konferensi itu pun bocor. Yahoo News merupakan pihak yang pertama kali melaporkan isi percakapan Obama tersebut. Rekaman itu pun telah dikonfirmasi kebenarannya.

Dalam rekaman tersebut, Obama meminta para pendukungnya untuk mendukung calon presiden dari Partai Demokrat, Joe Bidden. Dia mengatakan kemenangan Bidden sangat penting karena yang diperjuangkan bukan hanya individu maupun parpol tertentu.

ADVERTISEMENT

"Apa yang kita lawan adalah tren jangka panjang di mana menjadi egois, menjadi rasis, terpecah belah, dan melihat orang lain sebagai musuh, telah menjadi dorongan kuat dalam kehidupan Amerika," katanya.

Obama mengungkapkan, sikap tersebutlah yang menjadikan respons penanganan wabah COVID-19 di AS sangat lemah dan tidak teratur. Tercatat, kasus positif COVID-19 di AS hingga Minggu (10/5) malam mencapai 1.309.541.

"Itu akan menjadi buruk bahkan dengan yang terbaik dari pemerintah. Ini benar-benar bencana yang sangat kacau ketika pola pikir itu - tentang 'apa untungnya bagi saya' dan 'masa bodoh dengan orang lain' - ketika pola pikir itu dioperasionalkan dalam pemerintahan kita," kata Obama.

"Karena itu, saya akan menghabiskan waktu sebanyak yang diperlukan dan berkampanye sekuat tenaga untuk Joe Biden," sambungnya.

Dalam rekaman percakapan itu, Obama juga menyinggung terkait keputusan Departemen Kehakiman untuk membatalkan tuduhan terhadap Michael Flynn, mantan penasihat keamanan nasional Trump yang mengaku bersalah berbohong kepada FBI dalam penyelidikan Rusia.

Obama menilai membatalkan tuduhan terhadap Flynn merupakan hal yang membahayakan hukum di AS.

"Itu adalah salah satu hal dimana kamu harus mulai khawatir dengah hal dasar -- tidak saja soal norma institusional -- tapi juga pemahaman dasar bahwa supremasi hukum kita berisiko," ujarnya.

Kantor Obama belum memberikan komentar terkait pernyataan itu. Trump juga belum merespons kritik pedas Obama tersebut.

Namun, juru bicara Gedung Putih Kayleigh McEnany membela Trump dengan mengatakan bahwa "belum pernah terjadi sebelumnya" dan presiden telah menyelamatkan nyawa orang Amerika.

Halaman 2 dari 2
(mae/mae)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads