Pemerintah Israel menyetujui langkah-langkah untuk melonggarkan aturan lockdown bagi sektor ritel dan jasa, dengan mengizinkan toko dan restoran kembali buka. Langkah semacam ini diharapkan dapat menghidupkan kembali perekonomian yang runtuh di tengah pandemi virus Corona (COVID-19).
Seperti dilansir AFP, Sabtu (25/4/2020), pernyataan gabungan dari kantor Perdana Menteri (PM) Israel, Kementerian Keuangan dan Kementerian Kesehatan menyebut bahwa seluruh pertokoan akan diizinkan buka kembali jika mematuhi langkah ketat yang diberlakukan, seperti membatasi jumlah konsumen di lokasi.
Memakai masker di tempat umum menjadi hal wajib sejak awal pekan ini, dan ini juga akan diwajibkan di pertokoan nantinya. Meski pertokoan diperbolehkan buka kembali, mal atau pusat perbelanjaan masih akan diperintahkan tutup.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, salon dan tempat penata rambut akan diizinkan buka kembali dengan jumlah klien terbatas. Sementara restoran dan kafe yang selama beberapa pekan ini hanya boleh melakukan layanan antar (delivery), akan diperbolehkan melayani pemesanan bawa pulang atau takeaway.
Kurang dari sepekan lalu, otoritas Israel mengumumkan pembukaan kembali toko-toko tertentu termasuk toko perkakas berat.
Disebutkan bahwa langkah baru untuk sektor ritel dan jasa ini akan mulai diterapkan pada Sabtu (25/4) tengah malam, dan berlaku hingga 3 Mei mendatang.
Pada Jumat (24/4) waktu setempat, pemerintah Israel mendukung penyediaan dana sebesar 8 miliar Shekel untuk para wirausahawan dan pebisnis kecil.
Israel mengumumkan kasus pertama virus Corona pada 21 Februari. Sejauh ini, total kasus di Israel mencapai lebih dari 14.800 kasus, dengan 193 kematian. Otoritas Israel mengambil langkah cepat dalam menerapkan social distancing dan lockdown selama beberapa pekan ini.
Simak juga video Toko-toko di Vietnam Kembali Dibuka Usai Lockdown Sebulan:
(nvc/jbr)