Pyongyang, Korea Utara (Korut) diisukan mengalami gonjang-ganjing di tengah pandemi virus Corona (COVID-19). Kepanikan ditengarai tengah melanda warga di ibu kota negara pimpinan Kim Jong-un itu.
Aktivitas panic buying dilaporkan terjadi di Pyongyang dalam sepekan ini. Panic buying terjadi setelah sebelumnya isu virus Corona dilaporkan telah mewabah di Korut.
Isu itu berasal dari laporan Radio Free Asia pada awal pekan ini. Radio Free Asia menyebut kasus virus Corona sudah terkonfirmasi di Korut setidaknya sejak akhir Maret. Keterangan ini bertentangan dengan klaim pejabat yang menyebut tak ada kasus virus Corona di Korut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Laporan itu didasarkan pada dua sumber yang dikutip Radio Free Asia, satu di Pyongyang dan satu di Provinsi Ryanggang. Keduanya menyebut bahwa konfirmasi itu disampaikan sejumlah dosen Korut saat berbicara kepada organisasi-organisasi dan kelompok pengawas setempat.
Menurut dua sumber itu, otoritas Korut memberitahu warganya dalam sejumlah kuliah umum bahwa ada kasus-kasus virus Corona yang terkonfirmasi di negara itu, dengan kasus paling awal terkonfirmasi pada akhir Maret. Jumlah pastinya tidak disebutkan lebih lanjut.
Kim Jong-un Dilaporkan Sakit Keras, Korsel: Tak Ada Tanda-tanda:
Kedua sumber mengatakan, para dosen Korut itu menyebut kasus-kasus virus Corona ada di tiga wilayah. Tiga wilayah itu yakni Pyongyang, Provinsi Hwanghae Selatan dan Provinsi Hamgyong Utara.
Tak lama setelah itu, aktivitas panic buying pun dilaporkan terjadi di Pyongyang. Warga disebut panik berbelanja makanan pokok sehingga sejumlah toko-toko kehabisan pasokan sembako.
Seperti dilansir Bloomberg dan The Star, Kamis (23/4/2020), aktivitas panic buying ini dilaporkan oleh sebuah portal berita yang khusus melaporkan isu Korut, NK News, yang mengutip sejumlah orang yang tinggal di Pyongyang dan mampu berkomunikasi dengan dunia luar.
Disebutkan NK News dalam laporannya, panic buying ini disebabkan oleh langkah-langkah lebih ketat yang diterapkan selama pandemi virus Corona dan tidak terkait laporan media-media asing soal kondisi kesehatan pemimpin Korut, Kim Jong-un, yang dikabarkan memburuk.
Seperti diketahui, Kim Jong-un diisukan tengah mengalami masalah kesehatan. Kim Jong-un diduga sakit keras lantaran absen dari acara peringatan hari kelahiran kakeknya, Kim Il Sung, yang merupakan hari paling penting di Korut.
NK News melaporkan adanya kekurangan pasokan logistik di Pyongyang. Kekurangan pasokan pangan awalnya terbatas pada buah-buahan dan sayuran impor, sebelum meluas pada barang-barang lainnya.
Aktivitas panic buying ini sebelumnya juga dilaporkan Radio Free Asia pada pekan lalu. Mereka melaporkan bahwa harga makanan pokok di Korut melonjak drastis karena aktivitas panic buying itu.
Diketahui bahwa otoritas Korut menutup perbatasannya sejak Januari lalu saat jumlah kasus virus Corona di China, negara tetangganya, mulai meroket. Rezim Kim Jong-Un bersikeras mengklaim tidak ada kasus virus Corona di wilayahnya.
Namun Komandan Pasukan AS Korea, Jenderal Robert Abrams, menyatakan bahwa Amerika Serikat (AS) 'cukup yakin' soal adanya kasus virus Corona di Korut karena mendeteksi kurangnya aktivitas militer di negara komunis tersebut.