Panic Buying Dikabarkan Terjadi di Pyongyang, Toko-toko Kehabisan Sembako

Panic Buying Dikabarkan Terjadi di Pyongyang, Toko-toko Kehabisan Sembako

Novi Christiastuti - detikNews
Kamis, 23 Apr 2020 13:15 WIB
Students wearing a face mask have their temperature checked as a precaution against a new coronavirus as their university reopened following vacation, at Kim Chaek University of Technology in Pyongyang, Wednesday, April 22, 2020. (AP Photo/Jon Chol Jin)
Ilustrasi -- Mahasiswa di Pyongyang diperiksa suhu tubuhnya sebelum masuk kampus (AP Photo/Jon Chol JIn)
Pyongyang -

Aktivitas panic buying dilaporkan terjadi di Pyongyang, Korea Utara (Korut), dalam sepekan ini di tengah pandemi virus Corona (COVID-19). Warga ibu kota Pyongyang disebut panik berbelanja makanan pokok sehingga sejumlah toko-toko kehabisan pasokan sembako.

Seperti dilansir Bloomberg dan The Star, Kamis (23/4/2020), aktivitas panic buying ini dilaporkan oleh sebuah portal berita yang khusus melaporkan isu Korut, NK News, yang mengutip sejumlah orang yang tinggal di Pyongyang dan mampu berkomunikasi dengan dunia luar.

Disebutkan NK News dalam laporannya, panic buying ini disebabkan oleh langkah-langkah lebih ketat yang diterapkan selama pandemi virus Corona dan tidak terkait laporan media-media asing soal kondisi kesehatan pemimpin Korut, Kim Jong-un, yang dikabarkan memburuk.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut NK News, kekurangan pasokan pangan awalnya terbatas pada buah-buahan dan sayuran impor, sebelum meluas pada barang-barang lainnya.

Pekan lalu, Radio Free Asia melaporkan bahwa harga makanan pokok di Korut melonjak drastis karena adanya panic buying. Diketahui bahwa otoritas Korut menutup perbatasannya sejak Januari lalu saat jumlah kasus virus Corona di China, negara tetangganya, mulai meroket. Rezim Kim Jong-Un bersikeras mengklaim tidak ada kasus virus Corona di wilayahnya.

ADVERTISEMENT

Namun Komandan Pasukan AS Korea, Jenderal Robert Abrams, menyatakan bahwa Amerika Serikat (AS) 'cukup yakin' soal adanya kasus virus Corona di Korut karena mendeteksi kurangnya aktivitas militer di negara komunis tersebut.

Secara terpisah, laporan Radio Free Asia awal pekan ini menyebut kasus virus Corona sudah terkonfirmasi di Korut setidaknya sejak akhir Maret. Laporan ini didasarkan pada dua sumber yang dikutip Radio Free Asia, satu di Pyongyang dan satu di Provinsi Ryanggang, yang menyebut bahwa konfirmasi itu disampaikan sejumlah dosen Korut saat berbicara kepada organisasi-organisasi dan kelompok pengawas setempat.

Menurut dua sumber itu, otoritas Korut memberitahu warganya dalam sejumlah kuliah umum bahwa ada kasus-kasus virus Corona yang terkonfirmasi di negara itu, dengan kasus paling awal terkonfirmasi pada akhir Maret. Jumlah pastinya tidak disebutkan lebih lanjut.

Para dosen Korut itu menyebut kasus-kasus virus Corona ada di tiga wilayah, yakni Pyongyang, Provinsi Hwanghae Selatan dan Provinsi Hamgyong Utara.

(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads