Presiden Afrika Selatan (Afsel), Cyril Ramaphosa, berencana mengerahkan lebih dari 73 ribu tentara tambahan untuk membantu penerapan lockdown nasional demi membatasi penyebaran virus Corona (COVID-19). Pengerahan ini dilakukan saat otoritas setempat kesulitan mengimbau orang-orang tetap di rumah.
Seperti dilansir AFP, Kamis (23/4/2020), Afrika Selatan tengah dalam masa lockdown selama empat pekan yang melibatkan polisi dan militer. Aktivitas di luar rumah, termasuk jogging, mengajak anjing peliharaan jalan-jalan dan penjualan alkohol dilarang selama lockdown berlangsung hingga akhir April mendatang.
Pasukan keamanan berjuang untuk menjaga orang-orang tetap di rumah, khususnya di wilayah padat penduduk. Pihak kepolisian berjuang menindak tegas penjualan alkohol ilegal, yang terkadang melibatkan personelnya sendiri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam surat kepada parlemen, yang dibocorkan pemimpin oposisi, Presiden Ramaphosa mengumumkan keputusan untuk mengerahkan 73.180 tentara tambahan dari Angkatan Bersenjata Nasional Afrika Selatan (SANDF) hingga 26 Juni.
Surat tertanggal Selasa (21/4) waktu setempat itu menyebut bahwa operasi pengerahan tentara itu diperkirakan memakan biaya sekitar 4,5 miliar Rand (Rp 17,9 miliar). Tentara yang dikerahkan tediri atas personel reguler, cadangan dan personel pembantu.
Pada Maret lalu, sebanyak 2.820 tentara telah dikerahkan untuk mengawal penerapan lockdown. Pada Rabu (22/4) waktu setempat, Menteri Pertahanan Nosiviwe Mapisa-Nqakula mengonfirmasi kebenaran isi surat tersebut.
"Jika Anda melihat jumlah dan laju penularan yang terus naik, Anda akan menyadari bahwa pada beberapa titik kita mungkin perlu pengerahan manusia yang tidak pernah terjadi sebelumnya," sebutnya. "Kita perlu memperketat dan memastikan bahwa warga memahami sepenuhnya bahaya terinfeksi virus ini," imbuhnya.
Simak video Tengah Lockdown, Ada Marching Band Keliling Jalan di Istanbul:
Ketua Partai Aliansi Demokratik, John Steenhuisen, yang membocorkan surat itu via Twitter, menyebut itu akan menjadi 'pengerahan SANDF terbesar di Afrika Selatan pasca era demokrasi'. Steenhuisen menyerukan adanya 'parameter jelas' untuk menentukan 'di mana wewenang militer berawal dan di mana berakhir'.
Komisi Pertahanan pada parlemen Afrika Selatan -- yang menjadi pihak yang dikirimi surat oleh Presiden Ramaphosa -- diketahui telah menerima sedikitnya 28 laporan penganiayaan oleh personel militer selama lockdown berlangsung.
Afrika Selatan sejauh ini mengonfirmasi 3.456 kasus virus Corona di wilayahnya, dengan 58 kematian. Presiden Ramaphosa memberlakukan lockdown selama 21 hari sejak 27 Maret dan telah memperpanjangnya hingga 30 April mendatang.