Penerapan lockdown (penguncian) untuk membatasi virus Corona (COVID-19) di Spanyol akan mulai dilonggarkan secara bertahap. Untuk pertama kali dalam sebulan terakhir, anak-anak di Spanyol akan diperbolehkan keluar rumah sebentar untuk berjalan-jalan singkat.
Dengan 21.717 orang meninggal dunia akibat virus Corona, Spanyol menjadi negara dengan jumlah korban meninggal terbanyak ketiga di dunia dan terbanyak kedua di Eropa. Total kasus infeksi virus Corona di Spanyol yang melebihi 208 ribu kasus, tercatat sebagai jumlah terbanyak kedua di dunia setelah Amerika Serikat (AS).
Seperti dilansir Reuters, Kamis (23/4/2020), otoritas Spanyol memberlakukan langkah tegas, termasuk melarang anak-anak untuk keluar rumah sejak pertengahan Maret lalu. Hal ini sempat menuai protes dari kalangan orangtua di Spanyol.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada Selasa (21/4) malam waktu setempat, pemerintah Spanyol menyerah pada tekanan publik dan menyatakan bahwa anak-anak di bawah usia 14 tahun akan bisa berjalan-jalan sebentar di luar rumah, dengan di bawah pengawasan, mulai akhir pekan mendatang. Para orangtua menyambut baik langkah ini, meskipun mereka menganggapnya sedikit terlambat karena baru dikabulkan setelah nyaris 6 pekan anak-anak terkurung di dalam rumah.
"Meningkatnya kegelisahan, tantrum, perilaku mudah marah ... semakin meningkat," sebut Dr Iban Onandia (35) yang seorang pakar neuropsikologi di Bizkaia.
Dr Onandia yang seorang ayah dari dua anak berusia 4 tahun dan 2 tahun ini, menyebut bahwa anak-anak membayar harga dengan 'tidak pantas' selama lockdown berlangsung.
Ramon Motta yang bekerja sebagai kepala pelayan hotel di Madrid, harus mendirikan sebuah tenda di dalam apartemennya yang ada di lantai 5 demi membuat dua anaknya -- Carla (11) dan Ariadna (8) -- tetap terhibur selama lockdown.
"Kita punya Disney+, Netfliz dan videogame, tapi Anda tidak ingin anak-anak Anda menghabiskan lima, enam, tujuh jam di depan layar, namun pada saat yang sama tidak ada banyak hal lainnya yang bisa dilakukan," tuturnya.
"Setelah sekian lama terkunci di dalam, anak-anak dan orangtua mulai hilang kesabaran dengan cukup cepat. Beberapa kali Carla mengalami tantrum," imbuhnya.
Perdana Menteri (PM) Spanyol, Pedro Sanchez, tengah mengupayakan persetujuan parlemen untuk memperpanjang masa darurat hingga 9 Mei -- ini merupakan perpanjangan ketiga. Di hadapan anggota parlemen, PM Sanchez menyatakan bahwa dengan puncak pandemi sepertinya telah dilewati, lockdown bisa dicabut mulai akhir Mei dengan langkah-langkah pembatasan diperlonggar secara bertahap.