Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menuturkan bahwa Korea Utara (Korut) telah melakukan 700 pemeriksaan virus Corona (COVID-19) sejauh ini. Menurut WHO, Korut juga telah mengkarantina lebih dari 500 orang hingga 2 April lalu.
Namun sejauh ini, menurut WHO, Korut belum melaporkan adanya kasus virus Corona yang terkonfirmasi di wilayahnya. Demikian seperti disampaikan WHO dalam pernyataan kepada CNN, Kamis (9/4/2020).
Padahal diketahui bahwa Korut berbagi perbatasan dengan dua negara yang memiliki jumlah kasus terbanyak di Asia, yakni China dan Korea Selatan (Korsel).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hingga 2 April, 709 orang -- 11 warga negara asing dan 698 warganya (Korut-red) -- telah menjalani tes (virus Corona). Tidak ada laporan kasus (positif)," sebut Dr Edwin Salvador selaku Perwakilan WHO untuk Republik Demokratik Korea (DPRK) -- nama resmi Korut, dalam pernyataan via email kepada CNN.
"Ada 509 orang dalam karantina -- dua warga negara asing dan 507 warganya," imbuhnya.
Disebutkan juga oleh Salvador bahwa WHO selama ini menerima informasi 'perkembangan terbaru mingguan' dari Kementerian Kesehatan Korut. Salvador menyatakan bahwa otoritas Korut memiliki kemampuan untuk melakukan pemeriksaan virus Corona di laboratorium nasional miliknya.
"Sejak 31 Desember, 24.842 orang telah dibebaskan dari karantina, termasuk juga 380 warga negara asing," ucap Salvador.
Secara terpisah, Komandan Pasukan AS di Korea, US Forces Korea (USFK), Jenderal Robert Abrams, menuturkan kepada CNN pada 2 April lalu bahwa berdasarkan intelijen militer, klaim tidak adanya kasus virus Corona di Korut merupakan 'klaim mustahil'.
Diancam Donald Trump, WHO Tak Peduli:
(nvc/ita)