Kota Wuhan, China, perlahan sudah pulih dari virus Corona (COVID-19). Namun, kepulihan ini tidak membuat seluruh warganya menetap di sana, mereka justru berbondong-bondong meninggalkan Wuhan setelah pihak berwewenang mencabut lockdown di kota itu.
Penguncian ini dicabut sesuai jadwal yakni pada Selasa (08/04) tengah malam waktu setempat. Seluruh warga bergembira karena mereka bisa bebas ke mana mereka inginkan.
"Wuhan telah kehilangan banyak dalam pandemi ini, dan orang-orang Wuhan telah membayar mahal," ujar seorang pria berusia 21 tahun bermarga Yao.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sekarang lockdown telah dicabut, saya pikir kita semua cukup senang." imbuhnya.
Karena lockdown dicabut inilah sebanyak 55.000 orang yang tinggal di Wuhan pergi menggunakan kereta api. Mereka ingin keluar dari kota Wuhan dan merayakan kebebasan mereka setelah kota mereka dikunci karena pandemi virus Corona.
"Saya tertahan selama 77 hari! Saya tertahan selama 77 hari!" teriak seorang pria asal provinsi tetangga, Hunan, yang berada di Wuhan.
Video Ribuan Warga Tinggalkan Wuhan Usai Lockdown Dicabut:
Penguncian itu menjadikan Wuhan sebagai kota pertama di dunia yang mengalami langkah-langkah penguncian ketat, yang sekarang justru diterapkan di banyak negara. Setelah kota Wuhan, penguncian segera diikuti oleh seluruh provinsi Hubei dan sekitarnya.
Tak hanya warga, media lokal di China juga memuji langkah pencabutan penguncian ini dengan menuliskan berita yang bertajuk 'Wuhan, lama, tidak berjumpa'. Berita itu dimuat di situs web mereka sekitar Selasa (07/04) tengah malam.
Tak Ada Lagi Angka Kematian Akibat Corona
Penghitungan resmi jumlah kematian dan kasus positif COVID-19 secara nasional telah menurun tajam dalam beberapa pekan terakhir. Komisi Kesehatan Nasional Cina mengatakan pada hari Selasa (7/04) bahwa tidak ada kematian baru yang dicatat dalam 24 jam terakhir.
Itu menandakan pertama kalinya Cina mendapati hari tanpa kematian, sejak Cina mulai menerbitkan angka kematian harian pada bulan Januari. Penduduk Hubei telah dikunci di rumah mereka sampai sekitar dua minggu lalu. Namun ketika pembatasan mulai melunak, terlihat mulai adanya perjalanan masuk dari wilayah lain di Cina.
Meski begitu, pihak berwenang Wuhan mengatakan pada akhir pekan lalu pembatasan pergerakan akan tetap dilakukan untuk mencegah gelombang infeksi kedua. Mereka menilai kewaspadaan itu lebih penting.