Sehari Nyaris 2.000 Pasien Corona Meninggal di AS, Trump Salahkan WHO

Sehari Nyaris 2.000 Pasien Corona Meninggal di AS, Trump Salahkan WHO

Rita Uli Hutapea - detikNews
Rabu, 08 Apr 2020 09:27 WIB
Amerika Serikat (AS) melaporkan lebih dari 800 kematian dalam sehari akibat covid-19. New York jadi kota dengan jumlah penderita corona paling banyak.
Foto: AP/John Minchillo

"WHO benar-benar gagal," kata Trump lewat akun Twitter. "Sebagian besar didanai oleh Amerika Serikat, namun sangat sentris China. Kami akan mengawasinya. Untungnya saya menolak saran mereka supaya perbatasan kami tetap terbuka bagi China sejak awal. Mengapa WHO memberi kami rekomendasi yang salah?" ujar Trump dalam cuitannya.

Sebelumnya pada 31 Januari lalu, WHO menyarankan agar negara-negara tetap membiarkan perbatasan masing-masing terbuka meski ada wabah Corona. WHO mengingatkan bahwa penutupan perbatasan negara tidaklah efektif dalam menghentikan penyebaran wabah virus Corona dari China. Bahkan mungkin justru akan mempercepat penyebarannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

Saat itu, pemerintahan Trump mengumumkan pembatasan perjalanan dari China.

Trump juga banyak menuai kritikan karena awalnya sempat meremehkan virus Corona, yang dianggapnya seperti flu biasa. Namun belakangan Trump mengakui keganasan virus ini dan menyerukan semua warga AS untuk bersiap-siap menghadapi hari-hari yang sulit karena wabah ini.


(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads