Dianggap Santuy Hadapi Virus Corona, Ini Tanggapan Pemerintah Swedia

Dianggap Santuy Hadapi Virus Corona, Ini Tanggapan Pemerintah Swedia

Rita Uli Hutapea - detikNews
Sabtu, 04 Apr 2020 14:26 WIB
Swedia diketahui tak menerapkan lockdown meski negara itu kini tengah berjibaku hadapi Corona. Dilaporkan ada 3.500 kasus positif Corona di negara tersebut.
Foto: AP Photo
Stockholm -

Swedia mendapat sorotan luas karena kebijakan lunaknya dalam menghadapi pandemi virus corona, yang telah mencapai lebih dari 6 ribu kasus di negeri makmur itu.

Pemerintah Swedia yang memiliki jaminan sosial yang kuat, beberapa pekan terakhir ini dituding oleh sejumlah pihak, baik internasional maupun dalam negeri, telah mempertaruhkan nyawa warganya dengan tidak mengambil langkah-langkah yang tegas untuk mencegah penyebaran virus corona.

Namun hal ini dibantah pemerintah Swedia. "Tidak, ini bukan bisnis seperti biasanya di Swedia," kata Menteri Kesehatan Lena Hallengren kepada media-media internasional seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (4/4/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Swedia hingga kini tidak menerapkan lockdown seperti banyak negara lainnya. Negara Nordik itu hanya mengeluarkan sejumlah imbauan dan menyerukan warga untuk "masing-masing bertanggung jawab" dan mengikuti panduan.

Hallengren menekankan bahwa negara tersebut telah memberlakukan serangkaian langkah dan siap mengambil langkah-langkah lainnya jika diperlukan.

ADVERTISEMENT

Warga di atas usia 70 tahun dan kelompok-kelompok berisiko telah diingatkan untuk menghindari kontak dengan orang lain. Jenjang pendidikan tinggi juga telah diimbau untuk melakukan kelas online.

Warga juga telah berulang kali diminta untuk bekerja dari rumah, dan melakukan isolasi mandiri jika menunjukkan gejala-gejala ringan virus corona.

WHO: Masker Tidak Selalu Melindungi Anda:

Langkah yang lebih tegas adalah melarang pertemuan lebih dari 50 orang dan melarang kunjungan ke panti jompo. Menurut pemerintah Swedia, imbauan-imbauan tersebut telah memberikan efek nyata.

Diperkirakan bahwa sepertiga warga Stockholm, ibu kota Swedia, kini bekerja dari rumah. Namun bertolak belakang dengan kebanyakan negara Eropa, restoran dan sekolah-sekolah tetap buka. Bahkan meski jalan-jalan di Stockholm -- pusat wabah virus corona di Swedia -- kurang ramai dari biasanya, namun masih jauh untuk disebut sebagai kota hantu.

Sejauh ini tampaknya publik juga mendukung kebijakan pemerintah Swedia. Sebuah polling yang dirilis awal pekan ini oleh firma analis Novus menunjukkan, bahwa kepercayaan pada pemerintah meningkat signifikan pada Maret, dengan 44 persen responden mengatakan sangat percaya pada Perdana Menteri Stefan Lofven. Angka ini naik dari 26 persen pada Februari lalu.

Namun tidak semua mendukung kebijakan pemerintah. Marcus Carlsson, ahli matematika di Lund University, menuduh pemerintah Swedia bermain "roulette Rusia dengan penduduk Swedia".

Hingga Jumat (3/4) waktu setempat, Swedia telah melaporkan 6.078 kasus virus corona, dengan 333 kematian.

Halaman 2 dari 2
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads