Italia kini menjadi negara Eropa yang paling terdampak virus Corona, virus yang berasal dari Wuhan, China. Kini Italia berjibaku melawan COVID-19 itu.
Italia bahkan menjadi negara dengan jumlah kasus infeksi COVID-19 paling tinggi di luar China. Jumlah kasus Corona di Italia naik, dengan catatan satu hari dari 1.492 menjadi 7.375.
Dilansir AFP, Senin (9/3), jumlah kematian di Italia meningkat hampir tiga kali lipat, dari 133 menjadi 366 pada hari Minggu (8/3) waktu setempat. Badan perlindungan sipil menyebutkan, sebagian besar kematian terjadi di wilayah Lombardia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berjibaku
Usaha keras pemerintah Italia dilakukan demi menangkal Corona. Kepala badan perlindungan sipil Angelo Borrelli mengatakan, Italia memerintahkan pembagian 22 juta masker bedah untuk membantu menghentikan penyebaran.
Kominfo Bawa 5 Kasus Hoax Virus Corona ke Pengadilan:
Tak hanya membagikan masker, pemerintah Italia juga menutup seluruh kawasan utaranya, termasuk kota Venesia dan ibukota keuangan Milan. Masyarakat juga disebut tengah menyesuaikan diri dengan kondisi tersebut.
Seperti dilansir CNN dan Associated Press, Senin (9/3/2020), Perdana Menteri (PM) Italia, Giuseppe Conte, menandatangani dekrit karantina pada Minggu (8/3) pagi, yang isinya mengatur pemberlakuan langkah-langkah karantina di sebagian besar wilayah utara negara itu, yang menjadi pusat penyebaran virus Corona.
Tercatat ada 15 wilayah di Italia yang di-lockdown. Wilayah yang di-lockdown adalah wilayah Lombardia, wilayah Veneto (Provinsi Venezia, Padova, Treviso), wilayah Emillia Romagna (Provinsi Modena, Parma, Piacenza, Reggio Emilia, Rimini), wilayah Piemonte (Provinsi Alessandria, Asti, Novara, Verbano, Vercelli), dan wilayah Marche (Provinsi Pesaro-Urbino).
Otoritas Italia mengisolasi 16 juta orang di belasan wilayahnya untuk mencegah penyebaran wabah ini.
WNI aman
Berdasarkan data Kemlu RI, ada 1.239 WNI yang tinggal menetap di wilayah Italia yang di-lockdown KBRI Roma memastikan, belum ada WNI yang terkena virus Corona.
"Hingga saat ini belum ada WNI yang terinfeksi COVID-19 di wilayah lockdown. Secara umum para WNI tetap tenang dan memutuskan tinggal di rumah sesuai ketentuan otoritas setempat. Suplai bahan pangan sehari-hari masih terjamin," demikian pernyataan KBRI Roma, seperti dikutip situs Kemlu, Senin (9/3).