Lockdown Bethlehem karena Corona Tak Bisa Direm

Round-Up

Lockdown Bethlehem karena Corona Tak Bisa Direm

Tim detikcom - detikNews
Sabtu, 07 Mar 2020 10:03 WIB
Palestina mengonfirmasi tujuh kasus virus corona di Tepi Barat. Sejumlah situs bersejarah di kawasan itu pun ditutup sementara guna cegah penyebaran COVID-19.
Gereja Bethlehem ditutup (Foto: AP Photo/Mahmoud Illean)
Bethlehem -

Kota Bethlehem di Israel ditutup atau dilockdown sementara. Lockdown tersebut lantaran virus Corona (COVID-19) menyebar di Bethlehem.

Penutupan Kota Bethlehem itu diumumkan Kementerian Pertahanan Israel pada Kamis (5/3) waktu setempat. Penutupan berlaku bagi seluruh warga Israel dan Palestina.

Penutupan itu dilakukan setelah otoritas Palestina mengonfirmasi tujuh warganya positif virus corona di Bethlehem, Tepi Barat, Israel. Tujuh warga Palestina yang dinyatakan positif virus corona merupakan pegawai hotel di area Bethlehem.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mereka diyakini tertular dari rombongan turis asal Yunani yang menginap di hotel itu pada akhir Februari lalu. Dua turis di antaranya kemudian dinyatakan positif virus corona usai pulang ke Yunani.

Simak Video "Sektor Minyak dan Penerbangan Anjlok Akibat Corona"

ADVERTISEMENT

Usai mengonfirmasi warganya positif Corona, otoritas Palestina melarang masuknya turis asing selama 14 hari ke depan dan melarang mereka menginap di hotel-hotel di Tepi Barat, khususnya Bethlehem. Palestina juga menyerukan penutupan institusi pendidikan, masjid-masjid dan gereja-gereja di area Bethlehem selama dua pekan.

Perdana Menteri (PM) Palestina, Mohammed Shtayyeh, menyatakan bahwa seluruh perjalanan antar wilayah (governorate) yang tidak memiliki izin khusus, akan dilarang. COGAT, badan Israel yang bertanggung jawab atas seluruh aktivitas warga sipil di wilayah Palestina, menyatakan pihaknya 'tengah bekerja sama dengan erat dengan Otoritas Palestina' untuk membendung penyebaran virus corona.

Diketahui bahwa Israel menguasai seluruh akses masuk ke Tepi Barat, namun pemerintah Palestina memiliki otonomi terbatas di kota-kota yang ada di wilayah itu.

Sementara itu, Gereja Church of the Nativity yang ada di Bethlehem juga ditutup sementara, setelah orang-orang yang terinfeksi virus corona diyakini sempat mengunjungi gereja itu. "Orang-orang yang terdampak corona datang mengunjungi gereja. Gereja akan ditutup selama 14 hari dan akan disemprot antiseptik," tutur rohaniwan senior gereja tersebut, Asbed Balian, kepada AFP.

Otoritas Palestina kemudian juga mengumumkan pemberlakuan masa darurat selama 30 hari. Tak hanya itu, otoritas Palestina juga membatalkan perkumpulan yang dihadiri banyak orang.

Kementerian Pertahanan Israel kemudian mengambil langkah tegas. Lockdown dilakukan untuk Bethlehem.

"(Seluruh warga Israel dan Palestina) Dilarang masuk atau meninggalkan kota (Bethlehem)," demikian pernyataan Kementerian Pertahanan Israel.

Kementerian Pertahanan Israel mengatakan keputusan untuk menutup kota Bethlehem ini diketahui oleh Palestina. "Dengan koordinasi bersama Otoritas Palestina," imbuh pernyataan itu.

Tidak disebutkan lebih lanjut berapa lama penutupan kota Bethlehem akan dilakukan. Diketahui bahwa otoritas Israel sejauh ini mengonfirmasi 17 kasus virus corona di wilayahnya.

Halaman 2 dari 3
(mae/isa)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads