Otoritas New York di Amerika Serikat (AS) mengonfirmasi 11 orang positif virus corona di wilayahnya. Terkait kasus itu, sedikitnya 1.000 orang yang melakukan kontak dekat dengan para pasien virus Corona itu diminta untuk menjalani karantina sendiri (self-quarantine).
Seperti dilansir CNN, Kamis (5/3/2020), otoritas New York saat ini tengah mencari orang-orang yang diketahui melakukan kontak dekat dengan para pasien virus Corona, khususnya lima pasien virus Corona yang baru saja terkonfirmasi di New York.
Sejauh ini, sudah 11 orang dinyatakan positif virus Corona di New York, dengan salah satunya merupakan kasus pertama penularan masyarakat (community spread) yang berarti sumber penularannya tidak diketahui secara jelas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gubernur New York, Andrew Cuomo, menyatakan bahwa sekitar 1.000 orang diminta untuk melakukan karantina sendiri (self-quarantine). Disebutkan lebih lanjut bahwa departemen kesehatan setempat akan menghubungi orang-orang yang diwajibkan menjalani self-quarantine itu.
Mereka yang diminta menjalani self-quarantine termasuk sejumlah jemaat synagogue Young Israel of New Rochelle di Westchester County, yang menjadi lokasi beberapa kasus virus Corona yang terkonfirmasi.
Kemenkes: Virus Corona Hilang Bila Daya Tahan Tubuh Baik:
Pejabat eksekutif Westchester County, George Latimer, menyatakan bahwa siapa saja yang menghadiri ibadah di Young Israel pada 22 Februari dan siapa saja yang menghadiri pemakaman dan bar mitzvah pada 23 Februari, diwajibkan menjalani self-quarantine.
Otoritas AS sejauh ini telah mengonfirmasi 158 kasus virus Corona di wilayahnya, dengan 11 orang meninggal dunia.
Berbagai langkah dilakukan otoritas AS untuk mencegah penyebaran virus yang berasal dari Wuhan, China ini. Seluruh sekolah di Mount Vernon, pinggiran New York City, diliburkan hingga 9 Maret mendatang. Sementara kantor Facebook di Seattle, Washington, ditutup sementara setelah satu karyawannya positif virus Corona.