Uighur Disebut Kerja Paksa di Pabrik Merek Terkenal, Ini Kata China

Uighur Disebut Kerja Paksa di Pabrik Merek Terkenal, Ini Kata China

Zulfi Suhendra - detikNews
Selasa, 03 Mar 2020 13:37 WIB
Massa Aksi Bela Uighur menggelar teatrikal di depan Kedubes China, Jakarta. Aksi itu menggambarkan penindasan yang dilakukan pemerintah China pada muslim Uighur
Foto: Pradita Utama
Jakarta -

Lembaga think tank asal Australia menuduh China mempekerjakan lebih dari 80.000 orang dari etnis Uighur di Xinjiang secara paksa. Pemerintah China menyebut tuduhan itu tak berdasar.

"Apa yang dikatakan itu tak berdasar. Lagi-lagi itu adalah tuduhan palsu dan bias terhadap Xinjiang oleh institusi untuk menunjukkan kesetiaannya terhadap pasukan anti-China di AS dan menghambat langkah-langkah antiterorisme dan deradikalisasi China di Xinjiang," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian, dalam keterangannya, Selasa (3/3/2020).

Zhao Lijian menambahkan, apa yang dilakukan oleh China sudah sesuai dengan hukum yang berlaku dan mendapatkan persetujuan dan dukungan dari semua kelompok etnis di Xinjiang. Semua peserta pelatihan yang sudah menerima pendidikan dan pelatihan untuk deradikalisasi sudah lulus, mendapatkan pekerjaan yang tetap dari bantuan pemerintah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mereka juga hidup bahagia," ujarnya.

Dia mengatakan, lembaga Australia tersebut didanai oleh pemerintah AS dan penjual senjata yang antusias menggoreng isu sensasional soal anti-China.

ADVERTISEMENT

"Sekali lagi, kami mendesak organisasi atau individu tertentu di Australia untuk berhenti membahas isu Xinjiang. Kami juga berharap media tetap waspada, mematuhi etika profesional dan melaporkan berita berdasarkan fakta," tegasnya.

Sebelumnya sejumlah media memberitakan, lembaga think tank asal Australia menuduh pemerintah China telah memobilisasi lebih dari 80.000 orang dari etnis Uighur dari kamp-kamp pelatihan dan ke pabrik-pabrik yang memasok merek-merek internasional.

Dalam sebuah laporan berjudul Uighurs for sale atau Uighur untuk dijual, Lembaga Kebijakan Strategis Australia (ASPI) mengidentifikasi setidaknya ada 27 pabrik di seluruh China yang menampung tahanan dari Xinjiang sejak 2017.

(zlf/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads