Proses penurunan penumpang kapal pesiar Diamond Princess masih berlangsung. Sekitar 600 penumpang asal Jepang dan beberapa negara lainnya diturunkan dari kapal pesiar ini pada Kamis (20/2) waktu setempat.
Ratusan penumpang lainnya, yang dinyatakan negatif virus corona dan tidak menunjukkan gejala-gejala, telah diturunkan dari kapal pada Rabu (19/2) waktu setempat.
Seperti dilansir Channel News Asia, Kamis (20/2/2020), seorang pejabat Kementerian Kesehatan Jepang menuturkan bahwa sekitar 500 penumpang diperbolehkan turun dari kapal pada Kamis (20/2) waktu setempat dan 100 penumpang lainnya akan meninggalkan Jepang dengan pesawat charter menuju negara masing-masing.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya lega ... Saya ingin beristirahat dengan baik," tutur seorang penumpang asal Jepang yang berusia 77 tahun. Penumpang yang enggan menyebut namanya ini, menyatakan dirinya akan pulang ke kota asalnya dengan kereta api.
Beberapa penumpang yang turun dari kapal melanjutkan perjalanan pulang dengan bus-bus yang disediakan atau taksi-taksi yang siaga di pelabuhan. Kebanyakan dari penumpang tampak membawa koper mereka sendiri dan melambaikan tangan kepada para penumpang lain yang masih ada di dalam kapal pesiar itu.
Diketahui bahwa para penumpang lainnya yang pernah berbagi kamar atau melakukan kontak dekat dengan orang-orang yang positif virus corona, masih harus tinggal lebih lama di dalam kapal. Masa karantina mereka direset dan dihitung ulang sejak tanggal mereka melakukan kontak dengan orang yang positif terinfeksi itu.
Para awak juga masih harus menjalani pemantauan dan karantina tambahan di dalam kapal, yang baru akan dimulai setelah penumpang terakhir turun. Diketahui pekan ini tersisa 2.500 orang di dalam kapal itu. Total ada 3.711 orang dari berbagai negara, yang terdiri atas 2.666 penumpang dan 1.045 awak di kapal tersebut.
Beberapa negara telah mengirimkan pesawat untuk memulangkan warga mereka yang sebelumnya dikarantina di kapal pesiar Diamond Princess itu. Lebih dari 150 penumpang asal Australia telah tiba di negara asalnya usai terbang dengan pesawat charter yang dikirimkan pemerintah Australia. Mereka terbang dari Bandara Haneda, Tokyo pada dini hari tadi. Setibanya di Australia, mereka masih harus menjalani karantina lebih lanjut selama 14 hari.
Para penumpang lainnya asal Hong Kong juga telah dipulangkan. Penumpang asal Kanada juga akan dipulangkan dengan pesawat charter pada Kamis (20/2) ini.
Awal pekan ini, Amerika Serikat (AS) menjadi negara pertama yang mengevakuasi lebih dari 300 warganya dengan dua pesawat charter. Seorang pejabat Departemen Luar Negeri AS menyebut masih ada sekitar 45 warga AS di dalam kapal pesiar itu hingga Kamis (20/2) waktu setempat.
Sama seperti Australia, para penumpang asal AS dan Hong Kong yang dipulangkan juga akan dikarantina lebih lanjut selama 14 hari ke depan.
Berbeda dengan negara-negara tersebut, para penumpang asal Jepang tidak diwajibkan menjalani karantina lanjutan. Keputusan ini memicu kekhawatiran. Sekretaris Kabinet Jepang, Yoshihide Suga, menyatakan bahwa keputusan itu didasari atas saran dari Institut Nasional untuk Penyakit Menular (NIID) yang menyatakan bahwa seharusnya tidak akan muncul masalah bagi orang-orang yang tidak menunjukkan gejala selama 14 hari dan dinyatakan negatif virus corona saat karantina.
Sejauh ini, sedikitnya 621 orang dinyatakan positif virus corona dari kapal pesiar itu. Kasus virus corona di kapal pesiar Diamond Princess menjadi kasus cluster virus corona terbesar kedua di luar China daratan yang menjadi pusat wabah tersebut.
Dua orang di antaranya dilaporkan meninggal dunia pada Kamis (20/2) waktu setempat, saat menjalani perawatan medis di Jepang.