Pakar Kecam Cara Pemerintah Jepang Tangani Kapal Pesiar yang Dikarantina

Pakar Kecam Cara Pemerintah Jepang Tangani Kapal Pesiar yang Dikarantina

Rita Uli Hutapea - detikNews
Rabu, 19 Feb 2020 15:43 WIB
Kapal Pesiar Diamond Princess
Foto: CNN
Tokyo -

Seorang pakar Jepang mengecam cara pemerintah Jepang menangani kapal pesiar yang dikarantina terkait virus corona. Kecaman ini disampaikan lewat serangkaian video seiring mulai diturunkannya para penumpang dari kapal pesiar Diamond Princess tersebut setelah berakhirnya masa karantina hari Rabu (19/2) ini.

Kentaro Iwata, pakar penyakit menular tersebut mengatakan bahwa situasi di Diamond Princess "benar-benar kacau" dan melanggar prosedur karantina. "Kapal pesiar itu sama sekali tidak memadai dalam hal pengendalian infeksi," cetus Iwata dalam video berbahasa Inggris dan Jepang yang diposting pada Selasa (18/2) malam waktu setempat dan diberitakan AFP, Rabu (19/2/2020).

Profesor di Universitas Kobe tersebut mengatakan bahwa dirinya sangat prihatin akan apa yang dilihatnya saat kunjungan singkat pada Selasa (18/2). "Tak ada perbedaan antara zona hijau yang bebas infeksi, dan zona merah yang berpotensi terkontaminasi virus," ujar Iwata.


"Saya pernah di Afrika berurusan dengan wabah Ebola. Saya pernah di negara-negara lain berurusan dengan wabah kolera. Saya di China pada tahun 2003 untuk berurusan dengan SARS... saya tidak pernah takut diri saya terinfeksi," imbuhnya dalam video berbahasa Inggris.

"Tapi di dalam Diamond Princess, saya sangat takut... karena tidak ada cara untuk mengetahui di mana virus itu berada," cetusnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menlu Minta Jepang Perhatikan WNI di Kapal Pesiar yang Dikarantina:

ADVERTISEMENT

Lebih dari 540 orang di kapal pesiar tersebut telah dinyatakan positif virus corona sejak kapal itu tiba di lepas pantai Jepang pada 3 Februari lalu. Kapal tersebut dikarantina dua hari kemudian, dengan para penumpang diperintahkan tetap berada di kabin mereka, kecuali saat dibolehkan pergi ke geladak sebentar dengan menggunakan masker dan sarung tangan dan diminta untuk menjaga jarak dari penumpang lain.

Para pejabat Jepang mengatakan infeksi di kapal pesiar Diamond Princess sebagian besar terjadi sebelum karantina, yang mereka yakini telah efektif. Dan pada hari Rabu (19/2), ratusan penumpang yang dites negatif mulai meninggalkan kapal.

Pejabat-pejabat pemerintah Jepang menolak kritikan Iwata.

"Sejak 5 Februari, kami telah mengambil langkah-langkah menyeluruh untuk mencegah penyebaran infeksi, termasuk mengenakan masker, mencuci tangan dan menggunakan pembersih tangan," kata juru bicara pemerintah Yoshihide Suga kepada wartawan.


"Yang benar adalah bahwa kami melakukan yang terbaik untuk mengambil tindakan guna mencegah infeksi," katanya.

Menteri Kesehatan Jepang Katsunobu Kato juga membela pendekatan pemerintah.

"Para dokter ahli yang merupakan anggota tim pencegahan infeksi, mengawasi di dalam kapal," katanya saat menanggapi pertanyaan dari anggota parlemen oposisi.

Halaman 2 dari 2
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads