Wabah virus corona masih terus merajalela dengan lebih dari 71 ribu orang terinfeksi secara global. Jumlah korban tewas akibat virus ini bertambah menjadi 1.775 orang.
Sebagian besar kasus virus corona masih ada di wilayah China daratan, dengan jumlah korban tewas saat ini mencapai 1.770 orang. Lima orang lainnya meninggal dunia akibat virus ini di Filipina, Hong Kong, Jepang, Prancis dan Taiwan.
Jumlah kasus virus corona yang terkonfirmasi secara global telah melampaui angka 71 ribu kasus. Lebih dari 70 ribu kasus ada di wilayah China daratan dan sekitar 700 kasus lainnya tersebar di sedikitnya 26 negara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari kasus-kasus virus corona yang terkonfirmasi di berbagai negara, Jepang tercatat memiliki kasus terbanyak. Dengan sebagian besar kasus ada muncul dari sebuah kapal pesiar bernama Diamond Princess yang dikarantina di Yokohama sejak awal Februari lalu.
Lebih dari 300 warga negara Amerika Serikat (AS) yang ada di dalam kapal pesiar itu telah dievakuasi dengan dua pesawat charter. Bahkan dilaporkan ada 14 orang yang positif virus corona, tetap diizinkan ikut penerbangan evakuasi itu. AS mengevakuasi warganya sebelum masa karantina berakhir.
Penumpang lainnya -- dilaporkan ada lebih dari 3.700 penumpang dan awak -- yang masih ada di dalam kapal pesiar itu harus menyelesaikan karantina hingga Rabu (19/2) mendatang sebelum diperbolehkan turun. Laporan terbaru dari otoritas Jepang menyebut ada 99 kasus baru di kapal pesiar itu, yang menjadikan total 454 kasus terkonfirmasi dari kapal pesiar Diamond Princess.
Sementara itu di AS, Presiden Donald Trump menyerukan agar Rusia menghentikan dukungan untuk rezim Presiden Bashar al-Assad yang disebut terus melakukan kekejaman dalam konflik Suriah yang tak kunjung berakhir.
Berikut berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom hari ini:
- 1 Pasien Meninggal di Taiwan, Total 1.775 Orang Meninggal Akibat Corona
Otoritas kesehatan China melaporkan adanya 105 kematian baru akibat virus corona di wilayahnya. Satu pasien virus corona di Taiwan meninggal dunia pada Minggu (16/2) waktu setempat. Secara global, tercatat sudah 1.775 orang meninggal dunia akibat wabah virus corona.
Seperti dilansir Channel News Asia dan media nasional China Global Television Network (CGTN), Senin (17/2/2020), Komisi Kesehatan Nasional China (NHC) melaporkan 105 orang meninggal akibat virus corona pada Minggu (16/2) waktu setempat.
Dari jumlah itu, sekitar 100 orang meninggal di Provinsi Hubei, pusat wabah ini. Laporan kantor berita Xinhua News Agency menyebut tiga orang lainnya meninggal di Henan dan dua orang meninggal di Guangdong.
Dengan adanya laporan kematian baru itu, maka jumlah total korban tewas akibat virus corona di wilayah China daratan mencapai 1.770 orang. Sekitar 1.696 orang di antaranya meninggal akibat virus corona di Provinsi Hubei, yang menjadi wilayah yang terdampak virus ini paling parah.
Lima orang lainnya meninggal dunia di Filipina, Hong Kong, Jepang, Prancis dan yang terbaru di Taiwan. Menurut Pusat Pengendalian Penyakit Taiwan, satu pasien yang meninggal dunia ini merupakan seorang pria berusia 60-an tahun yang memiliki riwayat penyakit hepatitis B dan diabetes. Pasien ini dinyatakan meninggal dunia akibat pneumonia sepsis pada Minggu (16/2) waktu setempat.
Simak Video "PM Kamboja Sambut Kapal Pesiar yang Ditolak Karena Geger Corona"
- 71 Ribu Orang Lebih Terinfeksi Corona Secara Global, 10.844 Pasien Sembuh
Jumlah kasus virus corona yang terkonfirmasi di wilayah China daratan dan puluhan negara lainnya masih bertambah. Sudah lebih dari 71 ribu orang terinfeksi virus corona secara global. Sekitar 10.844 pasien virus corona di China daratan telah berhasil sembuh.
Seperti dilansir kantor berita Xinhua News Agency dan media nasional China Global Television Network (CGTN), Senin (17/2/2020), Komisi Kesehatan Nasional China (NHC) melaporkan ada 2.048 kasus baru di China daratan hingga Minggu (16/2) tengah malam waktu setempat.
Dari jumlah tersebut, sekitar 1.933 kasus di antaranya terkonfirmasi di wilayah Provinsi Hubei, yang menjadi pusat wabah virus corona.
Secara total, menurut NHC, saat ini ada 70.548 kasus virus corona yang sedang ditangani di wilayah China daratan. Sebagian besar kasus, atau sekitar 58.182 kasus virus corona, terkonfirmasi ada di Provinsi Hubei.
Ditambah dengan sekitar 771 kasus yang dilaporkan dari sedikitnya 26 negara lainnya, seperti dilansir CNN, berarti saat ini total ada 71.319 kasus virus corona yang terkonfirmasi secara global.
- 300 WN AS Dievakuasi dari Kapal Pesiar yang Dikarantina Jepang, Picu Kemarahan
Lebih dari 300 warga negara Amerika Serikat (AS) dievakuasi dari kapal pesiar Diamond Princess yang dikarantina di Jepang akibat wabah virus corona. Sekitar 40 orang lainnya tidak ikut dievakuasi karena dinyatakan positif virus corona dan harus menjalani perawatan medis di Jepang.
Di sisi lain, evakuasi yang dilakukan otoritas AS dengan menggunakan dua pesawat charter ini memicu kemarahan. Kenapa?
Seperti dilansir CNN dan Associated Press, Senin (17/2/2020), Menteri Pertahanan Jepang, Taro Kono, menyatakan bahwa tentara-tentara Jepang membantu membawa 340 penumpang asal AS dengan 14 bus dari Yokohama menuju Bandara Haneda pada Senin (17/2) waktu setempat.
Ratusan warga AS yang dievakuasi dari kapal pesiar Diamond Princess ini diterbangkan dengan dua pesawat charter ke Pangkalan Udara Travis di California dan Pangkalan Udara Lackland di Texas. Setibanya di AS, mereka semua diwajibkan menjalani karantina lanjutan selama 14 hari di dua pangkalan militer itu.
Ini berarti, semua warga AS ini akan menjalani karantina total selama nyaris empat pekan, karena mereka sebelumnya telah dikarantina di kapal pesiar Diamond Princess sejak awal Februari lalu. Siapa saja yang memilih tidak ikut evakuasi yang ditawarkan pemerintah AS ini masih harus menunggu 14 hari di Jepang untuk memastikan mereka bebas virus corona, sebelum bisa pulang ke AS.
Keharusan untuk menjalani karantina lanjutan inilah yang telah memicu kemarahan dari sejumlah warga AS. "Pemerintah AS justru ingin membawa kita tanpa pemeriksaan, menerbangkan kita kembali ke AS dengan sekelompok orang lainnya yang juga belum diperiksa, dan kemudian menyatukan kami dalam karantina dua minggu lagi? Bagaimana bisa itu langkah yang masuk akal?" kicau seorang penumpang asal AS, Matthew Smith, via akun Twitter-nya.
- Ada 99 Kasus Baru, Total 454 Orang Positif Corona di Kapal Pesiar di Jepang
Otoritas Jepang mengonfirmasi ada 99 kasus baru virus corona dari kapal pesiar Diamond Princess yang dikarantina di Yokohama, Jepang. Ini berarti total sudah 454 orang yang positif virus corona dari kapal pesiar tersebut.
Seperti dilansir AFP dan Associated Press, Senin (17/2/2020), Kementerian Kesehatan Jepang dalam pernyataan terbaru menyebut hasil pemeriksaan terbaru menunjukkan ada 99 orang lainnya yang positif virus corona dari dalam kapal pesiar itu.
Disebutkan Kementerian Kesehatan Jepang bahwa pihaknya sejauh ini telah memeriksa total 1.723 orang di dalam kapal pesiar Diamond Princess. Diketahui bahwa kapal pesiar itu membawa lebih dari 3.700 penumpang dan awak, termasuk 78 warga negara Indonesia (WNI).
Tidak diketahui lebih lanjut apakah 99 kasus baru itu sudah termasuk 14 warga Amerika Serikat (AS) yang dinyatakan positif virus corona saat akan dievakuasi dengan pesawat bersama ratusan orang lainnya ke AS. Hasil pemeriksaan dari 14 warga AS itu baru diketahui saat mereka akan naik penerbangan pulang ke negara mereka.
Diketahui bahwa kapal pesiar Diamond Princess telah dikarantina di Pelabuhan Yokohama, Jepang, sejak awal Februari lalu. Kasus virus corona dari kapal pesiar ini menjadi kasus cluster virus corona terbesar kedua di luar China daratan yang menjadi pusat wabah ini.
Lebih dari 3.700 orang di dalam kapal pesiar itu tidak diperbolehkan turun hingga karantina berakhir pada Rabu (19/2) mendatang.
- Trump Serukan Rusia Berhenti Dukung Kekejaman Rezim Suriah
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyerukan kepada Rusia untuk berhenti mendukung 'kekejaman' rezim Suriah. Seruan itu disampaikan Trump saat bercakap via telepon dengan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, membahas isu konflik Suriah.
Seperti dilansir AFP, Senin (17/2/2020), Gedung Putih dalam pernyataannya menyebut Trump juga menyatakan kekhawatiran AS terhadap aksi kekerasan yang terus berlangsung di wilayah Idlib, Suriah. Percakapan telepon antara Trump dan Erdogan itu dilakukan pada Sabtu (15/2) waktu setempat.
"Trump menyampaikan kekhawatiran atas kekerasan di Idlib, Suriah dan... menyampaikan keinginan Amerika Serikat untuk melihat berakhirnya dukungan Rusia untuk kekejaman rezim (Bashar al) Assad," demikian pernyataan Gedung Putih.
Dengan didukung kekuatan udara militer Rusia, rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad berhasil merebut sejumlah desa dan kota kecil di sekitar Aleppo sejak tahun 2012. Rezim Assad juga terus menggempur posisi kelompok pemberontak di Provinsi Idlib dan Latakia.
Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) menyatakan bahwa serangan militer rezim Suriah yang didukung militer Rusia telah memicu gelombang pengungsi terbesar dengan 800 ribu orang melarikan diri dari rumah mereka sejak Desember tahun lalu.