Korban Tewas Wabah Virus Corona di China Melampaui Korban SARS

Korban Tewas Wabah Virus Corona di China Melampaui Korban SARS

Novi Christiastuti - detikNews
Senin, 03 Feb 2020 16:56 WIB
People walk down a corridor at the Huoshenshan temporary field hospital in Wuhan in central Chinas Hubei Province, Sunday, Feb. 2, 2020. The Philippines on Sunday reported the first death from a new virus outside of China, where authorities delayed the opening of schools in the worst-hit province and tightened quarantine measures in a city that allow only one family member to venture out to buy supplies. (Chinatopix via AP)
Bagian dalam rumah sakit darurat Huoshenshan di Wuhan untuk pasien virus corona (Chinatopix via AP)
Beijing -

Jumlah korban tewas akibat wabah virus corona di daratan utama China telah melampaui jumlah korban jiwa akibat wabah sindrom pernapasan akut berat (SARS) yang terjadi tahun 2003 lalu.

Seperti dilansir CNN dan AFP, Senin (3/2/2020), data Komisi Kesehatan Nasional China mengonfirmasi 361 orang tewas akibat virus corona di daratan utama China. Satu orang lainnya, yang merupakan warga Wuhan, meninggal akibat virus corona di Filipina. Total 362 orang tewas akibat virus yang pertama kali muncul di Wuhan ini.

Total 17.205 kasus virus corona terkonfirmasi di wilayah China hingga Minggu (2/2) waktu setempat. Jumlah ini melonjak sebanyak lebih dari 2.800 kasus, atau nyaris 20 persen, dibanding sehari sebelumnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jika dibandingkan, wabah SARS tahun 2003 lalu menginfeksi 5.327 orang di daratan utama China. Korban tewas akibat SARS di wilayah China mencapai 349 orang.

Wabah SARS yang juga disebabkan oleh patogen yang mirip dengan virus corona baru asal Wuhan dan juga berasal dari China, menewaskan 774 orang di China dan berbagai negara. Selain China, korban tewas terbanyak akibat SARS ada di wilayah Hong Kong.

ADVERTISEMENT

Kembali pada virus corona atau yang disebut 2019-Novel Coronavirus (2019-nCoV), lebih dari 175 kasus terkonfirmasi di sedikitnya 24 negara. Banyak negara mulai menutup perbatasan dari para pengunjung dari China, dengan maskapai-maskapai membatalkan penerbangan dari dan ke negara itu.

Simak Video "Kominfo Temukan 54 Hoax Terkait Virus Corona"

[Gambas:Video 20detik]

Kekhawatiran terbesar atas virus corona dipicu oleh kurangnya pengobatan terkonfirmasi atau protokol perawatan bagi para pasien yang terinfeksi.

CNN melaporkan bahwa virus corona tampaknya lebih mudah menular -- mesti tidak sama mematikan -- dibanding SARS. Menurut CNN, sekitar 10 persen kasus SARS berujung kematian, sedang jumlah kasus virus corona Wuhan yang berujung kematian saat ini mencapai level 2 persen.

Pada Minggu (2/2) waktu setempat, sejumlah dokter di Thailand menyatakan mereka berhasil menyembuhkan salah satu pasien virus corona dengan kombinasi obat antivirus.

Dr Kriangsak Atipornwanich dari Rumah Sakit Rajavithi di Bangkok menyatakan dalam konferensi pers bahwa dirinya merawat seorang pasien wanita asal China yang berusia 71 tahun dengan kombinasi obat yang digunakan untuk HIV dan penanganan flu. Disebutkan Atipornwanich bahwa pasien itu sebelumnya hanya dirawat dengan obat anti-HIV saja. Hasil tes laboratorium terbaru, sebut Atipornwanich, menunjukkan bahwa tidak ada lagi bekas virus corona dalam sistem pernapasan pasien itu.

Beberapa rumah sakit di Beijing juga sebelumnya dilaporkan menggunakan obat HIV untuk merawat pasien virus corona, namun tidak jelas apakah mereka berhasil menyembuhkan para pasien. Meskipun diketahui bahwa laporan Komisi Nasional Kesehatan China menyebut ada 475 pasien virus corona yang dinyatakan sembuh.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads