Seperti dilansir AFP, Selasa (21/1/2020), informasi soal pemimpin baru ISIS itu dilaporkan oleh surat kabar Inggris, The Guardian, pada Senin (20/1) waktu setempat, dengan mengutip sejumlah pejabat dari dua dinas intelijen asing yang tidak disebut namanya.
Dalam laporannya, The Guardian menyebut Al-Salbi sebagai salah satu pendiri ISIS dan pernah memimpin perbudakan terhadap minoritas Yazidi di Irak. Disebutkan juga bahwa Al-Salbi selama ini turut memantau operasi ISIS di seluruh dunia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Laporan sebelumnya menyebut ISIS telah menunjuk seorang petinggi bernama Abu Ibrahim al-Hashimi al-Quraishi sebagai pemimpin baru, beberapa hari setelah Abu Bakr al-Baghdadi, pemimpin ISIS sebelumnya, tewas dalam operasi militer Amerika Serikat (AS) pada Oktober 2019 lalu.
Departemen Luar Negeri AS memasukkan nama Al-Quraishi ke dalam daftar 'teroris paling dicari' sejak Agustus lalu. AS menyebut sosok Al-Quraishi sebagai 'calon penerus' Baghdadi dan menawarkan imbalan hingga US$ 5 juta untuk informasi yang mengarah pada penangkapannya.
Laporan The Guardian menyebut Al-Quraishi hanyalah nama samaran dari Al-Salbi. Diungkapkan juga oleh The Guardian dalam laporannya bahwa Al-Salbi ditunjuk menjadi pemimpin baru ISIS hanya beberapa jam setelah kematian Baghdadi.
"Seorang veteran yang keras dengan kualitas yang sama dengan Baghdadi, gigih dalam kesetiaannya pada kelompok ekstremis," sebut The Guardian soal sosok Al-Salbi.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini