Bos Huawei Mulai Disidang di Kanada, China Serukan Pembebasannya

Bos Huawei Mulai Disidang di Kanada, China Serukan Pembebasannya

Novi Christiastuti - detikNews
Senin, 20 Jan 2020 17:39 WIB
Meng Huawei dalam foto pada Januari tahun ini (Jonathan Hayward/The Canadian Press via AP, File)
Ottawa - Tahap pertama untuk sidang ekstradisi terhadap Meng Wanzhou, petinggi raksasa telekomunikasi China, Huawei, mulai digelar di Vancouver, Kanada pada Senin (20/1) waktu setempat. Pemerintah China kembali menyerukan pembebasan Meng untuk kesekian kalinya.

Seperti dilansir Associated Press, Senin (20/1/2020), penangkapan Meng yang menjabat Chief Financial Officer Huawei dan merupakan putri dari pendiri Huawei, pada akhir tahun 2018 lalu, atas permintaan Amerika Serikat (AS), sangat mengejutkan pemerintah China.

Huawei yang merupakan pemasok global terbesar untuk jaringan perusahaan telepon genggam dan internet, diketahui mewakili kemajuan China dalam menjadi kekuatan teknologi dunia. Dalam beberapa tahun terakhir, Huawei menjadi subjek kekhawatiran keamanan AS. AS diketahui menekan sejumlah negara untuk membatasi penggunaan teknologi buatan Huawei, dengan memperingatkan bahwa produk itu bisa membuka pintu bagi pengintaian dan pencurian data.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Di sisi lain, otoritas China memandang kasus Meng sebagai upaya untuk mencegah kenaikan China. Dalam pernyataan terbaru pada Senin (20/1) waktu setempat, Kementerian Luar Negeri China kembali menyerukan pembebasan bos Huawei itu. China menyebut AS dan Kanada telah melanggar hak-hak Meng.

"Ini sepenuhnya insiden politik serius," tegas juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Geng Shuang, dalam pernyataannya.

"Kanada harus memperbaiki kesalahan dengan tindakan konkret, bebaskan Meng Wanzhou dan biarkan dia kembali dengan selamat segera mungkin," cetusnya.

Dalam kasus Meng, otoritas AS menuduh Huawei memanfaatkan sebuah perusahaan cangkang asal Hong Kong untuk menjual perlengkapan kepada Iran yang ada di bawah sanksi-sanksi AS. Disebutkan dalam dakwaan jaksa bahwa Meng (47) melakukan penipuan dengan menyesatkan bank HSBC soal transaksi bisnis Huawei di Iran.

Meng yang bebas dengan jaminan dan tinggal di sebuah mansion miliknya di Vancouver, menyangkal seluruh dakwaan. Tim pengacaranya menyebut komentar Presiden AS Donald Trump mengindikasikan kasus Meng didasari motif politik.

Diketahui bahwa Meng ditahan pada Desember 2018 di Vancouver saat dia hendak pindah penerbangan. Pada hari yang sama, Trump bertemu Presiden China Xi Jinping untuk bicara soal perundingan dagang.

Jaksa telah menekankan bahwa kasus Meng terpisah dari pertikaian dagang China dan AS. Namun beberapa pekan usai penangkapan Meng, Trump melontarkan pernyataan bahwa dirinya akan mempertimbangkan intervensi kasus Meng jika bisa membantu mencapai kesepakatan dagang dengan China. Kesepakatan dagang itu telah dicapai pekan lalu dan kasus Huawei tidak dibahas di dalamnya.


Dimulainya sidang ekstradisi Meng pada Senin (20/1) waktu setempat baru merupakan tahap awal, yang akan fokus pada apakah tuduhan pidana terhadap Meng ditetapkan sebagai pidana baik di Kanada maupun AS. Pengacara Meng mengajukan mosi yang menegaskan kasus Meng menyangkut sanksi AS terhadap, bukan kasus penipuan. Diketahui bahwa Kanada tidak memberlakukan sanksi serupa terhadap Iran.

Tahap kedua yang dijadwalkan digelar Juni mendatang, akan fokus pada tuduhan pihak Meng bahwa Petugas Perbatasan Kanada, Kepolisian Kanada dan Biro Investigasi Federal AS (FBI) telah melanggar hak-hak Meng saat mengumpulkan bukti sebelum dia ditangkap.

Sidang ekstradisi semacam ini bisa memakan waktu bertahun-tahun jika nantinya melibatkan pengajuan banding ke pengadilan lebih tinggi.
Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads