"Untuk para pemimpin Iran - JANGAN BUNUH DEMONSTRAN KALIAN. Ribuan orang tewas atau dipenjarakan oleh kalian dan dunia mengawasi," tulis Trump via akun Twitternya, seperti dilansir AFP dan CNN, Senin (13/1/2020).
"Yang lebih penting, AS mengawasi," tegasnya. "Aktifkan kembali internet Anda dan biarkan wartawan bebas berkeliaran! Hentikan pembunuhan rakyat Iran yang hebat!" imbuh Trump.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Komentar Trump via Twitter itu diposting beberapa jam setelah Trump menyampaikan dukungan pemerintah AS untuk para demonstran Iran. Dalam pernyataan dukungannya, Trump mengklaim dirinya telah 'berdiri' bersama rakyat Iran sejak dia menjabat Presiden AS sekitar tiga tahun lalu.
"Pemerintahan saya akan terus mendukung kalian. Kita semua mengikuti unjuk rasa kalian secara saksama, dan terinspirasi dengan keberanian kalian," demikian pernyataan Trump dalam bahasa Inggris dan Farsi.
Diketahui bahwa ribuan warga Iran turun ke jalanan Teheran dan beberapa kota lainnya sejak Sabtu (11/1) waktu setempat, setelah militer Iran mengakui secara tak sengaja menembak jatuh pesawat Boeing 737-800 milik maskapai Ukraine International Airlines. Pengakuan itu disampaikan setelah menyangkal selama tiga hari.
Total 176 penumpang dan kru pesawat tewas dalam insiden itu, dengan sebagian besar merupakan warga Iran dan warga Kanada keturunan Iran. Dalam pernyataannya, militer Iran menyebut pesawat penumpang itu terbang terlalu dekat dengan sebuah lokasi militer sensitif dan ditembak jatuh akibat kesalahan manusia 'dalam masa krisis yang disebabkan adventurisme AS'.
Ribuan demonstran antipemerintah menggelar aksinya di luar gerbang Amir Kabir University dan di luar sebuah universitas Iran lainnya. Sejumlah video lainnya juga menunjukkan demonstran menggelar aksi di beberapa kota Iran lainnya.
Postingan video di media sosial menunjukkan demonstran Iran meneriakkan slogan antipemerintah, dengan beberapa slogan menyerukan pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, untuk mengundurkan diri. Demonstran juga meminta pihak-pihak yang bertanggung jawab atas jatuhnya pesawat maskapai Ukraina, diadili.
"Matilah diktator," teriak sejumlah demonstran Iran. Dalam sebuah video lainnya, sejumlah demonstran meneriakkan: "Khamenei memalukan. Tinggalkan negara ini."
Kemarahan publik Iran memuncak usai pemerintah menyangkal, selama beberapa hari, soal kesalahan pihak militer telah secara tak sengaja menembak jatuh pesawat maskapai Ukraina. Iran tetap menyangkal bahkan setelah negara-negara Barat, seperti Kanada dan AS menyebut rudal Iran menjatuhkan pesawat itu.
Dalam pernyataan terpisah pada Sabtu (11/1) waktu setempat, Trump menyerukan agar pemerintah Iran 'mengizinkan kelompok-kelompok HAM untuk memantau dan melaporkan fakta-fakta dari lapangan soal aksi protes warga Iran yang sedang berlangsung'.
"Tidak akan ada lagi pembantaian demonstran yang beraksi secara damai, maupun pemutusan akses internet. Dunia sedang mengawasi," cetusnya.
Diketahui bahwa unjuk rasa memprotes kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) pada November 2019 lalu diwarnai kerusuhan berdarah. Laporan tiga pejabat Kementerian Dalam Negeri Iran kepada Reuters menyebut sekitar 1.500 orang tewas dalam kerusuhan yang terus berlangsung selama dua pekan di wilayah Iran.
Halaman 2 dari 2