Seperti dilansir Associated Press dan CNN, Jumat (10/1/2020), Perdana Menteri (PM) Inggris, Boris Johnson dan PM Australia, Scott Morrison, juga menyampaikan pernyataan senada dengan Trudeau. PM Johnson menyebut pernyataannya didasari pada sekumpulan informasi, tidak hanya satu atau dua informasi saja.
"Sekarang ada sekumpulan informasi bahwa penerbangan itu ditembak jatuh oleh sebuah rudal darat-ke-udara milik Iran. Ini mungkin tidak disengaja," ucap Johnson.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pesawat Ukraine International Airlines dengan nomor penerbangan PS752 itu sedang mengudara dari Teheran menuju ibu kota Kiev, Ukraina, saat terjatuh tak lama setelah lepas landas dari Bandara Internasional Imam Khomeini Teheran pada Rabu (8/1) waktu setempat.
Pesawat jenis Boeing 737-800 itu diketahui membawa 176 orang yang terdiri atas 167 penumpang dan 9 awak pesawat. Seluruh penumpang dan awak dipastikan tewas.
Data dari otoritas setempat menyebut pesawat itu membawa 82 warga Iran, 63 warga Kanada, 11 warga Ukraina, 10 warga Swedia, empat warga Afghanistan, tiga warga Jerman dan tiga warga Inggris. Johnson menyatakan pihaknya akan mengupayakan segera untuk memulangkan jenazah warga Inggris yang menjadi korban.
Simak Video "Kanada Kantongi Bukti Pesawat Ukraina Ditembak Jatuh Iran"
Secara terpisah, Morrison menyebut ditembak jatuhnya pesawat maskapai Ukraina oleh rudal Iran itu sebagai sebuah kesalahan.
"Seluruh informasi intelijen yang diserahkan kepada kami hari ini tidak menunjukkan itu sebagai aksi yang disengaja," ujar Morrison.
Trudeau sebelumnya juga menyebut bahwa insiden itu diduga tidak disengaja. "Ini mungkin disengaja," sebutnya. "Sangatlah penting bahwa ada penyelidikan menyeluruh dan kredibel," imbuh Trudeau.
Laporan sumber pejabat Amerika Serikat (AS) dikutip media-media terkemuka AS, seperti Newsweek, CBS dan CNN, menyebut bahwa satelit, radar dan data elektronik mengindikasikan adanya kesalahan tragis pada unit pertahanan udara milik Iran, yang terjadi setelah rentetan serangan rudal ke markas AS di Irak.
Laporan ABC News yang mengutip seorang pejabat AS seperti dilansir AFP menyebut pesawat maskapai Ukraina dijatuhkan oleh dua rudal darat-ke-udara (SAM) milik Iran.
Presiden AS Donald Trump mengindikasikan Iran bertanggung jawab atas jatuhnya pesawat maskapai Ukraina dan menyangkal klaim Iran sebelumnya bahwa pesawat jatuh karena masalah mesin. "Saya memiliki kecurigaan. Pesawat itu terbang di medan yang cukup berat dan seseorang mungkin telah melakukan sebuah kesalahan di sisi lain," ucap Trump.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini