Serangan militer AS menewaskan Komandan Pasukan Quds pada Garda Revolusi Iran, Mayor Jenderal Qasem Soleimani, bersama delapan orang lainnya. Dua kendaraan yang ditumpangi Soleimani dan rombongannya terkena serangan drone AS di luar kompleks Bandara Internasional Baghdad pada Jumat (3/1) pagi.
Seperti dilansir AFP, Sabtu (4/1/2020), pujian untuk AS datang dari sekutu dekatnya, Israel, juga dari kalangan politikus Republikan dalam parlemen AS. Reaksi keras datang dari kalangan politikus Demokrat, yang memperingatkan potensi meluaskan kekerasan di kawasan Timur Tengah.
Seruan untuk menahan diri datang dari Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) juga dari beberapa negara seperti Prancis dan China.
AS dalam pernyataannya menyebut serangan itu diperintahkan oleh Presiden Donald Trump dengan tujuan 'melindungi personel AS di luar negeri'. Departemen Pertahanan AS atau Pentagon menjelaskan bahwa Soleimani dibunuh karena dia 'secara aktif mengembangkan rencana untuk menyerang diplomat-diplomat dan personel militer Amerika di Irak dan sekitarnya'. AS juga menuduh Soleimani menyetujui serangan terhadap Kedutaan Besar AS di Baghdad, awal pekan ini.
Berikut reaksi dari beberapa negara terhadap serangan mematikan AS yang menewaskan Soleimani: