Dilansir dari AFP, Senin (23/12/2019), para korban itu merupakan orang-orang yang menghadiri pertemuan selama akhir pekan di kota Rizal, tenggara Manila. Mereka mengeluh sakit perut setelah minum anggur yang dikenal secara lokal sebagai lambanog.
Baca juga: Rusuh di Penjara Honduras, 18 Orang Tewas |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami meminta banyak dokter kami pada liburan cuti untuk melapor bekerja hanya untuk merawat para pasien," kata Rosario.
Secara total, ada 300 orang yang dibawa ke rumah sakit. Semua diduga meminum anggur yang sama dengan yang dibeli di daerah itu.
Pemerintah setempat telah memberlakukan larangan langsung pada penjualan minuman yang sangat diminati selama liburan Natal. Sebagian besar anggur kelapa di pasaran diproduksi oleh penduduk setempat dalam produksi halaman belakang. Pemerintah sebelumnya telah memperingatkan agar tidak menjual minuman beralkohol yang tidak terdaftar.
Del Rosario mengatakan salah satu produk sampingan dari fermentasi anggur kelapa adalah metanol yang dapat menyebabkan kebutaan dan kematian. Beberapa produsen menyimpan metanol karena itu berarti volume lebih besar dan lebih banyak keuntungan. Tahun lalu, lebih dari 10 orang meninggal karena minum anggur kelapa yang sampelnya ditemukan oleh regulator pemerintah memiliki kandungan metanol tinggi. (haf/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini