Polisi India Tembaki Demonstran, 2 Orang Tewas

Polisi India Tembaki Demonstran, 2 Orang Tewas

Rita Uli Hutapea - detikNews
Jumat, 13 Des 2019 12:23 WIB
Foto: AFP
New Delhi - Kepolisian India melepaskan tembakan ke para demonstran yang memprotes RUU kewarganegaraan yang baru. Akibatnya dua orang tewas dan beberapa demonstran lainnya luka-luka dalam bentrokan di wilayah timur laut India itu.

Otoritas federal mengerahkan seperti dilansir kantor berita AFP, Jumat (13/12/2019), ribuan personel paramiliter dan memblokir akses internet mobile di wilayah Guwahati, negara bagian Assam untuk menghadapi aksi demo tersebut.

Pada Kamis (12/12) waktu setempat, kepolisian setempat bersama pasukan paramiliter terlibat bentrok dengan para demonstran yang melanggar aturan jam malam di Guwahati. Mereka melepaskan tembakan ke massa demonstran.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Dua demonstran yang tewas ditembak polisi termasuk di antara banyak orang yang dirawat karena berbagai luka di rumah sakit Guwahati Medical College and Hospital. "Beberapa dari orang-orang ini dibawa karena luka tembak. Dua dari 21 orang yang terluka telah meninggal," kata Ramen Talukdar, seorang dokter di rumah sakit tersebut.

Usia bentrokan tersebut, lima ribu personel paramiliter dikerahkan ke Guwahati, dan banyak jalan diblokade untuk mencegah meluasnya aksi-aksi demo. Sejumlah kendaraan dilaporkan telah dibakar massa dalam aksi-aksi demo belakangan ini.


Semua layanan kereta ke Tripura dan Assam juga dihentikan sementara dan sejumlah penerbangan pun dibatalkan. Beberapa pertandingan kriket dan futbol yang dijadwalkan digelar di Assam pun telah dibatalkan karena adanya jam malam.

Dalam aksinya, para demonstran menentang RUU Amandemen Kewarganegaraan India (CAB) yang mempercepat proses pemberian suaka terhadap pengungsi dari Pakistan, Bangladesh dan Afghanistan, asalkan mereka bukan muslim.



RUU tersebut sudah disahkan di majelis rendah dan masih harus menunggu persetujuan majelis tinggi pada Kamis mendatang.

Bagi kelompok muslim, oposisi, pegiat HAM dan organisasi kemanusiaan, RUU ini merupakan implementasi agenda kelompok Hindu Nasionalis di bawah Perdana Menteri Narendra Modi. Bersamanya India menetapkan paket kebijakan yang secara perlahan memarjinalkan 200 juta minoritas muslim di negeri itu. Hal ini telah dibantah oleh PM Modi.

Namun penduduk di timur laut India punya alasan lain menentang RUU tersebut. Mereka mengkhawatirkan serbuan pengungsi Hindu dari Bangladesh yang selama ini dianggap sebagai penyusup asing.

Halaman 2 dari 2
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads