Seperti dilansir CNN, Rabu (11/12/2019), praktik penyelundupan imigran ini terbongkar saat agen-agen perbatasan AS menggeledah sebuah truk yang melintasi San Ysidro Port of Entry di San Diego, California, pada Sabtu (7/12) waktu setempat.
Disebutkan Departemen Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS (CBP) dalam pernyataannya bahwa para agen perbatasan menemukan 11 imigran asal China bersembunyi di dalam 'berbagai jenis furnitur'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pernyataan CBP menyebut para imigran gelap ini ditemukan di dalam mesin cuci, peti, lemari dan sebagainya.
Direktur Operasional Lapangan CBP untuk San Diego, Pete Flores, menyatakan tidak ada satupun imigran yang mengalami cedera serius saat ditemukan.
Kini, para imigran gelap itu ditahan sembari menunggu proses pidana dan imigrasi berlangsung.
![]() |
Sopir truk yang membawa furnitur berisi imigran gelap itu disebut sebagai seorang warga negara AS berusia 42 tahun. Identitasnya tidak disebut lebih lanjut.
CBP menyatakan bahwa sopir truk itu juga ditangkap dan dibawa ke Metropolitan Correctional Center di San Diego. Dakwaan yang dijeratkan terhadap sopir truk itu tidak diungkap ke publik.
"CBP tidak hentinya menekankan bahayanya menyelundupkan manusia," tegas Flores dalam pernyataannya. "Ini adalah manusia yang diselundupkan dalam kondisi tidak manusiawi yang memiliki konsekuensi mematikan," tandasnya.
Awal November lalu, agen CBP menemukan enam imigran asal China disembunyikan di balik dinding palsu di dalam sebuah truk yang melintasi perbatasan.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini