"Rapat akan membahas pembaruan komprehensif tentang perkembangan terkini di Semenanjung Korea, termasuk peluncuran rudal baru-baru ini dan kemungkinan provokasi DPRK yang meningkat," ujar seorang juru bicara Departemen Luar Negeri, dilansir dari AFP, Selasa (10/12/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun permintaan diadakannya rapat baru menunjukkan kekhawatiran yang meningkat dari Amerika Serikat terhadap Korea Utara, yang menuntut agar Washington mengusulkan tawaran baru pada 31 Desember untuk memulai negosiasi nuklir.
Jika tidak, Korea Utara telah memperingatkan adanya tindakan balasan. Pada hari Sabtu, Korea Utara juga mengklaim telah melakukan "tes yang sangat penting" yang akan mengubah "posisi strategisnya," tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah tiga kali melakukan pertemuan dengan Pimpinan Korea Utara Kim Jong Un. Namun, Pyongyang tetap ingin mendapatkan konsesi berupa pelonggaran sanksi.
Trump telah menyuarakan harapan untuk kemajuan dengan Korea Utara, mengatakan bahwa Kim memiliki "terlalu banyak kehilangan semuanya sebenarnya, jika dia bertindak dengan cara yang bermusuhan."
(dwia/mae)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini