.webp)
Seperti dilansir Associated Press dan AFP, Kamis (5/12/2019), ledakan gas ini terjadi di wilayah Szczyrk pada Rabu (4/12) malam waktu setempat. Sekitar 100 petugas pemadam kebakaran masih melakukan penyisiran puing-puing rumah yang hancur akibat ledakan gas ini hingga Kamis (5/12) pagi waktu setempat.
Gubernur Provinsi Silesia, Jaroslaw Wieczorek menyebut bahwa salah satu korban tewas masih anak-anak. Tiga korban tewas lainnya merupakan orang dewasa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Petugas masih terus melakukan pencarian empat orang yang dinyatakan hilang. Penyisiran dilakukan dengan tangan kosong di tengah suhu udara yang beku. Wieczorek menyebut delapan orang diyakini ada di dalam rumah yang hancur saat ledakan terjadi. Ledakan gas itu sempat memicu kebakaran.
"Tindakan penyelamatan tengah dilakukan dalam kondisi yang sangat sulit, dalam kondisi cuaca tidak baik dan di tengah asap dari puing-puing," kata Wieczorek.
"Sebagian besar upaya penyelamatan dilakukan dengan tangan kosong agar tidak mendestabilisasi apapun atau melukai siapapun," imbuhnya.
Sejumlah saksi mata menuturkan bahwa suara ledakan itu bisa terdengar hingga ke lokasi berjarak ratusan meter. Akibat ledakan itu, kaca-kaca jendela pada rumah-rumah di sekitar lokasi pecah dan berserakan.
Dugaan sementara menyebut kebocoran gas sebagai pemicu ledakan ini. Jaksa dan polisi setempat tengah melakukan penyelidikan secara menyeluruh.
Distributor gas setempat, PSG, menyatakan bahwa ledakan itu didahului oleh penurunan tekanan secara tiba-tiba pada saluran pipa gas di area tersebut. Kondisi ini, sebut PSG, bisa mengindikasikan bahwa pipa gas itu secara tidak sengaja tertusuk saat ada pengerjaan konstruksi di dekat lokasi.
Juru bicara perusahaan gas Polandia dalam pernyataan terpisah menyebut suplai gas untuk sebagian besar wilayah Szczyrk disetop sementara usai ledakan, demi alasan keamanan.
Halaman 2 dari 2
