Seperti dilansir Associated Press dan AFP, Jumat (29/11/2019), dalam pernyataan via kantor berita resmi Korut, Korean Central News Agency (KCNA), Korut mengindikasikan bahwa ini akan menjadi yang terakhir dalam rangkaian uji coba sistem peluncur roket.
Korea Selatan (Korsel) dan Jepang, dua negara tetangga Korut, melaporkan bahwa rezim komunis itu meluncurkan dua proyektil tak teridentifikasi pada Kamis (28/11) waktu setempat. Proyektil itu diluncurkan dari Provinsi Hamgyong Selatan di Korut bagian timur laut menuju ke arah lautan sebelah timur Korut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
KCNA mengonfirmasi bahwa uji coba peluncur roket itu dilakukan dengan kehadiran Kim Jong-Un dan sejumlah pejabat tinggi Korut lainnya.
"Uji tembak itu bertujuan untuk memeriksa penerapan tempur dari sistem peluncur roket multipel super-besar dan membuktikan keunggulan militer dan teknis dari sistem persenjataan itu dan kehandalannya yang kuat," sebut KCNA dalam artikelnya.
Disebutkan juga oleh KCNA bahwa Kim Jong-Un menyampaikan 'kepuasan luar biasa' untuk hasil uji coba itu.
![]() |
KCNA merilis foto Kim Jong-Un foto-foto Kim Jong-Un sedang tersenyum saat menghadiri uji tembak tersebut. Dalam foto-foto itu, Kim Jong-Un tampak memakai trenchcoat kulit warna hitam dan dikeliling tentara-tentara Korut. Foto yang dirilis KCNA juga menunjukkan momen saat salah satu roket ditembakkan ke udara dari sebuah sistem peluncur yang terpasang pada sebuah truk.
KCNA dalam pernyataannya menyebut Kim Jong-Un memastikan bahwa 'banyak persenjataan dan perlengkapan dengan performa kuat yang dikembangkan dan disempurnakan tahun ini untuk militer'.
Kata-kata yang digunakan KCNA dalam laporannya mengisyaratkan bahwa uji coba pada Kamis (28/11) waktu setempat ini 'mungkin menjadi yang terakhir' dalam rangkaian uji coba sistem peluncur roket multipel.
"Tidak ada kekurangan senjata yang bisa diuji Korea Utara tahun ini, atau bahkan tahun 2020, jika negara itu ingin melakukannya," sebut Rachel Minyoung Lee selaku analis senior pada situs khusus pemantau Korut, NK News.
Uji coba pada Kamis (28/11) waktu setempat merupakan uji coba sistem peluncur roket super-besar keempat yang dilakukan Korut sejak Agustus lalu.
Sejumlah pakar menyebut jarak terbang dan lintasan dari proyektil yang ditembakkan dari peluncur Korut itu menunjukkan proyektil yang diluncurkan merupakan rudal secara visual atau senjata kelas rudal. Menurut Kantor Staf Gabungan Korsel, proyektil yang ditembakkan mampu mengudara sejauh 380 kilometer pada ketinggian maksimum 97 kilometer.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini