Seperti dilansir CNN, Senin (25/11/2019), kokain yang disita dari kapal selam itu diduga kuat berasal dari Kolombia, namun otoritas setempat masih melakukan penyelidikan. Garda Sipil Spanyol, badan militer dengan wewenang kepolisian, menyatakan kapal itu disita dari perairan dekat Aldan pada Minggu (24/11).
Dua dari tiga awak yang mengoperasikan kapal selam sepanjang 22 meter itu, telah ditangkap. Keduanya disebut berkewarganegaraan Ekuador.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Satu awak lainnya, sebut juru bicara Garda Sipil, sedang diburu oleh otoritas setempat.
"Kami tengah berupaya mengeluarkan kapal selam itu dari lautan untuk memeriksa semuanya secara layak," sebut juru bicara Garda Sipil tersebut.
Keberadaan kapal selam yang membawa narkoba itu terdeteksi dalam operasi internasional yang melibatkan Bea Cukai Spanyol, Kepolisian Nasional Spanyol dan Garda Sipil Spanyol.
Para pengedar narkoba kedapatan menggunakan kapal selam untuk mengangkut kokain ke wilayah Amerika Serikat (AS). Dua kasus terungkap tahun ini, yakni satu kasus pada Juni dan satu kasus lainnya pada September.
Letnan Komandan Stephen Brickey dari Patroli Pantai Spanyol menuturkan kepada CNN bahwa awal tahun ini, kartel narkoba Amerika Tengah dan Amerika Selatan telah meningkatkan aktivitas pengedaran narkoba ke AS dengan menggunakan kapal selam semi-submersible.
Disebutkan bahwa kapal selam semi-submersible yang bisa berlayar seperti kapal biasa, membutuhkan banyak biaya perakitan dan harus dirakit di area-area terpencil untuk menghindari terdeteksi aparat. Begitu dioperasikan di lautan, kapal selam jenis ini sulit untuk terdeteksi tanpa adanya informasi intelijen atau pesawat yang mendeteksinya dari udara.
"Kapal selam semi-submersible melebur. Sebagian besar kapal ada di bawah laut, jadi sulit untuk diketahui," sebut Brickey.
Halaman 3 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini