Militer Israel telah mengonfirmasi bahwa pihaknya telah melakukan puluhan serangan terhadap pasukan elite Iran, Pasukan Quds dan militer Suriah pada Rabu (20/11) waktu setempat, sebagai respons atas empat roket yang ditembakkan ke Israel dari Suriah sehari sebelumnya.
Kelompok pemantau HAM Suriah, Syrian Observatory for Human Rights (SOHR) menyatakan seperti dilansir kantor berita AFP, Kamis (21/11/2019), 23 orang tewas dalam serangan-serangan Israel itu, yang terdiri dari 21 petempur dan dua warga sipil. Menurut kepala SOHR, Rami Abdel Rahman, 16 orang di antaranya merupakan petempur asing namun tidak disebutkan apakah mereka semua berkebangsaan Iran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diketahui bahwa Iran telah bertempur untuk mendukung pasukan rezim Suriah di negeri yang dilanda perang saudara tersebut. Hal ini meningkatkan kekhawatiran Israel akan keberadaan musuhnya itu di sepanjang perbatasannya.
"Siapa pun yang menyakiti kami, kami akan melukainya," kata Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dalam sebuah pernyataan.
Militer Israel menyatakan telah melancarkan serangan rudal ke belasan lokasi militer, termasuk pusat-pusat komando militer dan gudang.
"Itu sangat intens," tutur juru bicara militer Israel, Jonathan Conricus kepada AFP.
Target paling penting, kata Conricus, adalah fasilitas kontrol di bandara internasional utama di Damaskus.
"Ini adalah bangunan utama yang melayani Garda Revolusi (Iran) ... untuk mengoordinasikan fasilitas logistik pengangkutan perangkat keras militer dari Iran ke Suriah dan dari Suriah dan seterusnya," ujarnya.
Halaman 3 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini