Makan Sandwich di Peron Kereta, Pria Ini Ditangkap Polisi AS

Makan Sandwich di Peron Kereta, Pria Ini Ditangkap Polisi AS

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 12 Nov 2019 14:53 WIB
Momen saat polisi menegur Steve Foster yang makan di peron stasiun (Nichole Hernandez/KGO via CNN)
San Francisco - Seorang pria di San Francisco, Amerika Serikat (AS), ditangkap setelah kedapatan makan sandwich (roti lapis) di peron stasiun setempat. Pria itu terancam dihukum denda atas tindakannya ini.

Seperti dilansir CNN, Selasa (12/11/2019), video insiden tersebut yang diunggah ke media sosial menunjukkan momen saat seorang polisi dari Bay Area Rapid Transit (BART) menegur dan kemudian menangkap seorang pria yang makan di peron.

Pria itu belakangan diidentifikasi sebagai Steve Foster. Video itu menunjukkan sang polisi terus memegangi tas ransel Foster, sementara Foster berbicara dengan nada marah ke arah kamera yang merekamnya dan kepada polisi tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Diketahui bahwa makan di peron merupakan pelanggaran terhadap aturan hukum wilayah San Francisco. Saat ditegur polisi, Foster bersikeras dirinya tidak melakukan kesalahan dan menolak menyebut namanya. Dalam insiden yang terjadi pada 4 November itu, Foster sempat diborgol tangannya ketika satu polisi lainnya tiba di lokasi.

"Saya jelas kesal, marah, sedikit frustrasi, marah atas semuanya," ucap Foster kepada media lokal KGO, afiliasi CNN.

Dalam pernyataan terpisah, juru bicara BART, Alicia Trost, menegaskan bahwa polisi merilis sebuah kutipan untuk Foster, namun tidak menangkapnya. "Pengadilan akan menentukan level hukuman denda yang harus dibayarnya," tegasnya.

General Manager sistem transportasi umum BART, Bob Powers, merilis pernyataan yang isinya mengungkapkan kekecewaan terhadap situasi pada 4 November lalu. Powers juga menyampaikan permohonan maaf kepada Foster, pengguna kereta lainnya, pegawai stasiun serta pihak-pihak yang 'memiliki reaksi emosional terhadap video' insiden tersebut.

"Makan di area berbayar adalah dilarang dan ada banyak papan penanda di setiap stasiun yang menyebutkan hal itu. Sebagai sebuah sistem transportasi, kekhawatiran kita soal aktivitas makan berkaitan dengan kebersihan stasiun-stasiun dan sistem kita," sebut Powers dalam pernyataannya.

"Itu bukan yang terjadi dalam insiden di stasiun Pleasant Hill pada Senin (4/11) lalu," imbuhnya.


"Polisi meminta penumpang untuk tidak makan sambil memanggil polisi lainnya. Itu seharusnya berakhir di sana, tapi tidak demikian. Ketika polisi kembali mendekat dan masih melihatnya (Foster-red) makan, dia melanjutkan proses dengan merilis kutipan terhadapnya. Individu itu menolak memberikan identitasnya, memaki dan melontarkan hinaan homofobia ke sang polisi yang tetap tenang sepanjang insiden itu," jelas Powers.

"Sang polisi menjalankan tugasnya, tapi konteks menjadi kuncinya," ucapnya. Ditambahkan Powers bahwa auditor polisi independen di BART tengah menyelidiki insiden ini secara menyeluruh.

Beberapa penumpang kereta jaringan BART yang merasa kesal dengan insiden ini melakukan aksi protes dengan 'makan' di atas peron. (nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads