"Tetaplah berharap, Kita dalam jalur yang benar," kata Rainsy seperti dilansir Reuters, Minggu (10/11/2019).
"Demokrasi akan menang, demokrasi telah menang di Malaysia. Demokrasi akan menang juga di Kamboja," lanjutnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemerintahan Kamboja mengatakan tidak melarang Rainsy untuk kembali ke negaranya, namun dia ditetapkan sebagai terpidana. Kamboja juga akan mengambil tindakan tegas terhadap orang yang mengancam keamanan negaranya.
Rainsy melarikan diri ke Paris pada tahun 2015 setelah didakwa atas pencemaran nama baik. Selain itu dia juga dihukum lima tahun kurungan atas kasus yang berbeda.
Rainsy awalnya berencana untuk pulang ke Kamboja melalui Thailand bersama para koleganya di Partai Nasional Penyelamatan Kamboja (CNRP). Akan tetapi dia tidak diperbolehkan naik pesawat Thai Airways dari Paris pada Kamis (7/11) waktu setempat.
Sementara itu, setelah mendarat di Kuala Lumpur dari ibu kota Perancis itu, dia tidak mengatakan apapun terkait rencana kepulangannya ke Kamboja. Sedangkan Malaysia tidak berbatasan langsung dengan Kamboja.
"Kembalinya terpidana Sam Rainsy dan fraksinya ke Kamboja tidak akan dihalangi," ujar Wakil Perdana Menteri Kamboja, Sar Kheng melalui akun Facebook-nya. "Namun pemerintahan kerajaan Kamboja akan juga akan mengambil tindakan hukum terhadap segala tindakan yang mengganggu perdamaian, stabilitas sosial dan keamanan negara," tegasnya.
Halaman 3 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini