Hong Kong - Para
demonstran Hong Kong berencana menggelar aksi protes dengan memakai topeng
Halloween. Aksi para demonstran ini menantang aturan hukum darurat yang melarang pemakaian topeng atau penutup wajah yang masih diberlakukan pemerintah
Hong Kong.
Seperti dilansir
AFP, Kamis (31/10/2019), forum-forum online yang biasa digunakan untuk menggerakkan aksi massa tanpa pemimpin di Hong Kong mendorong orang-orang untuk turun ke jalanan, khususnya ke area-area pusat keramaian pada Kamis (31/10) ini yang juga dirayakan sebagai hari Halloween.
Menanggapi rencana aksi ini, polisi menyatakan akan meningkatkan pemeriksaan dan penggeledahan di lokasi-lokasi aksi massa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilaporkan bahwa para demonstran mulai menyebarkan topeng-topeng yang bisa diunduh dengan mudah, secara online, untuk aksi pada Kamis (31/10) malam.
Salah satu topeng menampilkan pemimpin Hong Kong,
Carrie Lam, sebagai
Joker, karakter yang menjadi musuh
Batman. Satu topeng lainnya menampilkan Menteri Kehakiman Hong Kong, Theresa Cheng, sebagai
Guy Fawkes -- sosok pria yang berupaya meledakkan Parlemen Inggris pada abad ke-17 silam.
Ada juga masker yang mengkombinasikan wajah Presiden China,
Xi Jinping, dengan karakter kartun
Winnie the Pooh.
"Ini bukan perayaan atau pesta. Kita memanfaatkan Halloween untuk menyampaikan tuntutan dan ketidakpuasan kita," sebut kelompok penyelenggara aksi massa dengan topeng Halloween tersebut via group chat lokal.
Diketahui bahwa unjuk rasa besar-besaran di Hong Kong awalnya menentang
rancangan undang-undang (RUU) ekstradisi yang mengatur ekstradisi tersangka kriminal ke daratan China. RUU itu telah dicabut pemerintah Hong Kong, namun unjuk rasa masih berlanjut dan meluas menjadi gerakan antipemerintah yang menuntut reformasi.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini