Seperti dilansir AFP, Senin (28/10/2019), Fernandez (60) yang seorang profesor hukum ini meraup 47,36 persen suara dalam pilpres putaran pertama yang digelar Minggu (27/10) waktu setempat. Dia berhasil mengungguli Macri yang hanya meraup 41,22 persen suara.
Perolehan suara itu didapat setelah 75 persen suara pemilih yang sah selesai dihitung oleh otoritas pemilu Argentina. Kementerian Dalam Negeri Argentina menyebut jumlah pemilih dalam pilpres ini mencapai lebih dari 80 persen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemenangan Fernandez ini membuka jalan bagi kembalinya mantan Presiden Cristina Kirchner, yang menjadi Wakil Presiden Fernandez.
Kirchner (66) diketahui tengah menghadapi persidangan dari kasus-kasus gratifikasi yang menjeratnya dan melengserkannya dari kursi kepresidenan tahun 2015 lalu. Dia diketahui menjabat Presiden Argentina sejak tahun 2007 lalu.
"Ini hari yang sangat baik bagi Argentina," ucap Fernandez sembari tersenyum, kepada wartawan setempat usai berbagai exit polls dan penghitungan partainya sendiri, Frente de Todos, menunjukkan kemenangannya atas Macri.
Ribuan pendukung Fernandez bersorak dan menari di luar markas Partai Frente de Todos di Buenos Aires untuk merayakan kemenangan itu.
Sementara itu, Macri yang popularitasnya merosot drastis sejak tahun lalu saat Argentina menghadapi resesi dan pergolakan pasar, menyatakan telah mengucapkan selamat kepada Fernandez.
"Saya telah mengucapkan selamat pada Fernandez dan mengundangnya untuk berdiskusi agar kita bisa menjalani transisi yang terorganisir. Hal terpenting adalah masa depan seluruh warga Argentina," ucap Macri seperti dilansir CNN.
Halaman 2 dari 2