Agen Intelijen Rusia Maria Butina Dibebaskan Lebih Awal dari Penjara AS

Agen Intelijen Rusia Maria Butina Dibebaskan Lebih Awal dari Penjara AS

Novi Christiastuti - detikNews
Sabtu, 26 Okt 2019 08:56 WIB
Maria Butina saat dibebaskan dari penjara AS (U.S. Immigration and Customs Enforcement/Handout via REUTERS)
Washington DC - Maria Butina, wanita Rusia yang dijebloskan ke penjara Amerika Serikat (AS) karena dituduh menjadi mata-mata, dibebaskan lebih awal. Butina bebas setelah mendekam di penjara AS selama 9 bulan dan kini telah dipulangkan ke Rusia.

Seperti dilansir AFP dan Reuters, Sabtu (26/10/2019), Butina (31) awalnya dijadwalkan bebas pada awal November mendatang, namun adanya perubahan pada aturan hukum federal AS membuatnya dibebaskan lebih awal dengan alasan berperilaku baik. Dia bebas setelah menjalani separuh masa hukumannya, yakni 9 bulan dari total 18 bulan penjara.

Pengacara Butina, Robert Driscoll, menyatakan kliennya telah dibebaskan dari penjara Tallahassee di Florida, AS pada Jumat (25/10) pagi waktu setempat. Seorang pejabat pada otoritas penjara tersebut, yang enggan disebut namanya, mengonfirmasi bahwa Butina telah bebas dan dibawa oleh otoritas Imigrasi dan Penegakan Bea Cukai AS (ICE).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Dalam pernyataan terpisah, pihak ICE menyebut Butina telah meninggalkan AS melalui Bandara Internasional Miami dengan penerbangan langsung menuju Moskow pada Jumat (25/10) sore, sekitar pukul 18.00 waktu setempat.

Butina yang mantan mahasiswa American University di Washington ini ditangkap pada Juli 2018 atas tuduhan terlibat spionase, meskipun dia tidak memiliki keterkaitan dengan badan-badan intelijen resmi Rusia. Dia dijatuhi vonis 18 bulan penjara oleh pengadilan AS pada April lalu.

Saat itu, dia mengaku bersalah atas satu dakwaan berkonspirasi menjadi agen bagi pemerintahan asing tanpa mendaftar secara resmi. Dakwaan ini biasanya dijeratkan AS pada orang-orang yang dituduh menjadi 'mata-mata' di wilayahnya.

Presiden Rusia Vladimir Putin sebelumnya menyampaikan 'kemarahan' atas hukuman yang diterima Butina. Putin menegaskan bahwa Butina tidak menjalankan perintah apapun dari dinas keamanan Rusia.

Dalam persidangan, Butina mengakui telah berkonspirasi dengan seorang pejabat Rusia dan dua warga AS dalam menyusup ke National Rifle Association (NRA), kelompok lobi senjata yang dekat dengan golongan konservatif AS dan politikus Republikan termasuk Presiden Donald Trump. Konspirasi itu dimaksudkan untuk membentuk jalur komunikasi tidak resmi yang bertujuan 'mengendalikan' kebijakan-kebijakan AS terhadap Rusia.


Jaksa federal AS menyebut Butina tidak terlibat dalam aktivitas spionase 'tradisional'. Dia disebut bekerja di belakang layar untuk membuat terobosan dalam lingkaran politik konservatif AS dan memperjuangkan hubungan AS-Rusia yang lebih ramah. Butina mengatur sejumlah acara makan malam di Washington DC dan New York, dan menghadiri berbagai acara untuk bertemu politikus terkemuka AS.

Tahun 2015, Butina hadir dalam salah satu kampanye Trump dan melontarkan pertanyaan soal apakah Trump ingin hubungan yang lebih baik dengan Rusia. Saat itu, Trump menjawab dengan menyatakan dirinya akan 'sangat akrab dengan Putin'.

Halaman 2 dari 2
(nvc/knv)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads